Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Jalur Rempah: Tur Rasa Famtrip

[Artikel 30#, kategori event] Menyenangkan dapat manfaat dari rekan bloger yang bekerja menjadi PNS. Tempat yang sulit dijamah jika hanya mengandalkan branding pemilik blog di Kota Semarang. Dengan sedikit bantuan, akhir pekan minggu kedua bulan Desember kemarin terasa mengasyikkan.

Saya pernah mengungkapkan betapa irinya saya sebagai bloger beberapa tahun lalu ketika ada rekan-rekan bloger yang diundang dengan kegiatan famtrip. Saya yang tinggal di Kota sendiri, malah jadi penonton meski konten saya sangat lokal.

Bahkan, beberapa bloger yang jarang berbicara seluk beluk Ibu Kota tetap dipilih. Wajar mereka jarang berteriak atau kampanye kota sendiri, lawong sejak lahir hingga besar tinggal di sini. Namun entah, kenapa mereka juga ikut terpilih.

Tur rasa famtrip

Dinas Pariwisata Kota Semarang mengadakan acara yang mengusung tema 'Jalur Rempah'. Acara yang didukung dan berkolaborasi dengan banyak komunitas ini digelar cukup panjang di Kota Lama (2-10 Desember).

Beberapa tahun terakhir saya sudah mulai mengurangi kegiatan mengunjungi acara, meski semenarik apapun. Saya harus memikirkan diri saya sendiri sekarang karena pekerjaan full time bloger tidak membantu saya dalam hal finansial.

Kalau datang, kadang saya pasti ikut mempromosikan lewat postingan di blog. Padahal saya bukan tim pemasaran si penyelenggara. Mereka dapat untung dari sisi dokumentasi dan promosi, saya yang dijejali kata cinta akan kota hanya dapat trafik yang tidak seberapa.

Namun acara kali ini sedikit berbeda karena yang saya ikuti hanya turnya saja. Rekan yang saya ceritakan di paragraf awal-awal menghubungi saya secara pribadi dan menawarkan untuk ikut. 

Tentu, bukan saya saja yang ditawarin. Karena saat hari H, beberapa wajah familiar turut berpartisipasi juga. Saya senang bisa bertemu kembali dengan mereka. Beberapa mungkin sudah pernah mengunjungi tempat yang akan dikunjungi ini.

Semua perjalanan tidak saya posting di blog pribadi, melainkan di blog dotsemarang. Nanti saya taruh link-nya di bawah ini. 

Kegiatan ini mengingatkan saya pada kegiatan famtrip yang beberapa kali saya ikuti, terutama dari Disporapar Jawa Tengah atau Disbudpar Kabupaten Semarang. Kota Semarang, jangan ditanya. Saya sudah curhat sebelumnya di halaman ini kalau kamu menyimak.

...

Karena ini hanya tur, rombongan peserta hanya ditemani panitia penyelenggara. Jadi sangat berbeda dengan famtrip yang biasanya ditemani dari orang-orang dinas resmi.

Menutup akhir tahun dengan kegiatan seperti ini tentu sangat berkesan. Lelah pasti, apalagi seharian. Tapi tetap saja itu menyenangkan. 

Terima kasih rekan bloger dan panitia yang memperbolehkan saya turut berpartisipasi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh