Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Futsal Terakhir di Tahun 2023, Saya Menyukainya

[Artikel 132#, kategori futsal] Dua kali jadi kiper dan sekali bermain bukan sebagai kiper. Futsal terakhir tahun 2023 jatuh pada hari Kamis (28/12). Perasaan saya sangat bagus malam ini. Apalagi sepanjang permainan, saya hanya kebobolan sekali saja.

Tidak terasa, sudah sampai di sini juga. Satu tahun berlalu begitu saja. Banyak hal terjadi, dan momen yang saya tidak akan lupakan adalah cedera hamstring yang kali pertama dirasakan. Lebih dari sebulan itu menemanin.

Benar-benar tidak nyaman saat bermain. Beberapa rekan juga menyarankan untuk membawanya ke tukang pijat, hanya saja saya tidak dalam kondisi keuangan yang baik sepanjang tahun.

Tim hari ini tidak terlalu banyak seperti awal bulan. Entah kenapa semangat awal bulan tidak bisa kembali dibawa di akhir bulan. Apakah itu karena menjelang akhir tahun? Di mana orang-orang sedang mempersiapkan liburan? Atau malah sudah berlibur ke luar Kota Semarang?

Momen cetak gol

Ketika ada rekan satu tim meminta menjadi kiper, saya sangat menyukainya. Posisi saya sebenarnya memang bukan penjaga gawang, namun karena pilihan di bawah mistar terbatas, saya terkadang mengambil posisi tersebut.

Kesempatan bermain diposisi asli tentu tidak saya sia-siakan. Saya menggiring bola, melewati lawan dan mengumpan rekan-rekan satu tim saya.

Yang menambah perasaan bahagia kali ini adalah saat saya melewati 2 pemain lawan dan kemudian melepaskan tembakan dan gol. Saya rasa itu permainan kelas dunia. Kiper seakan tidak berdaya karena posisinya sudah satu lawan satu dengan saya.

...

Terima kasih tahun 2023. Perjalanan yang tidak mudah, tapi sangat menyenangkan apapun cerita dibaliknya. Selamat Tahun Baru 2024. Sehat selalu badan dan kita semua. Mari gasss kalender baru dengan siap kembali ke lapangan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh