Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Futsal Hari Selasa: Beda Emang Rasanya Pakai Sepatu Asli

[Artikel 130#, kategori futsal]  Saya beruntung memiliki dukungan dari beberapa rekan futsal yang sudi menghibahkan sepatunya buat saya pakai. Apalagi sepatu yang diberikan, semuanya asli. Ya meski itu bukan sepatu baru. Namun tetap saja itu asli bukan barang KW, di mana kualitas memang tidak bohong.

Saya baru menyadarinya sekarang, dipenghujung tahun. Sepatu yang saya kenakan berwarna biru yang sudah kondisinya compang-camping masih bisa saya gunakan. Wajar kondisinya seperti itu, lawong sudah cukup lama saya pakai.

Andai saja situasinya seperti dulu, mungkin dalam setahun saya bisa membeli 2 hingga 3 sepatu. Harganya? Pasti di bawah 100 ribu, minimal 80 ribuan lah.

Garansi harga dari sepatu asli

Orang-orang seperti saya sangat jarang membeli sepatu bola atau futsal yang asli yang harganya bisa di atas 500 ribu. Ketimbang membuang uang segitu, mending beli yang bisa tetap dipakai namun dengan harga miring. Hemat adalah pangkal kaya.

Niatnya begitu, namun tetap saja ternyata. Masalah sepatu kw adalah ketahanannya. Mungkin saya saja yang tidak becus memilih bila ada yang memiliki ketahanan luar biasa.

Saya bermain seminggu 2-4 kali dalam seminggu. Dan sepatu yang saya pakai hanya satu, sebelum beberapa waktu lalu, saya kembali dipercayai sepatu asli yang diberikan kepada saya. 

Sepatu asli memang memiliki garansi dari sisi kualitas. Bahkan, tidak perlu langsung dijahit usai beli. Berbeda dengan saya yang baru beli sepatu kw, langsung gass ke tukang jahit sepatu untuk dijahit bagian bawahnya.

Ini yang terbaru, bulan September kemarin

...

Saya mengerti kondisi tiap orang berbeda-beda. Seperti saya sendiri yang tidak berada di level menengah ke atas. Ditambah pemikiran 'pakai yang ada saja kalau bisa, tidak perlu mahal'.

Namun pengalaman yang saya bagikan ini seperti menonjok diri saya sendiri. Mungkin jika saya memiliki uang lebih, saya akan memilih opsi beli sepatu yang asli dengan harga ratusan ribu. Tidak masalah, ada kualitas ada harga.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun