Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Undangan Biznet di Malam Minggu

[Artikel 115#, kategori aktivitas] Akhirnya setelah kegiatan di bulan Maret pergi ke Jakarta, praktis tidak ada kegiatan offline untuk dihadiri bulan berikutnya. Syukurlah, bulan Mei ini ada kegiatan. Semakin ke sini, semakin sedikit acara yang bisa diikuti. Sedih rasanya.

Tanggal 6 Mei, sebuah surat elektrik masuk ke kotak email dotsemarang. Kemudian diikuti pesan WhatsApp yang intinya sama, mengundang ke acara Press Conference. Jadi, lebih ke sisi medianya bukan ke acara utamanya.

Karena acara konferensi pers dimulai jam 6 malam pada hari Sabtu, 11 Mei. Sedangkan acara sudah digelar dari jam 1 siang. Karena undangan ditujukan untuk awak media, tentu yang hadir kalangan media. Tidak ada bloger selain dotsemarang, apakah saya beruntung?

Naik Ojol

Hari yang ditunggu tiba juga akhirnya. Kota Semarang di akhir pekan (11/5) sangat cerah. Perasaan saya cukup bagus saat itu, sampai-sampai saya posting di media sosial bahwa malam minggu kali ini tidak di kamar.

Yang menarik dari lokasi yang digunakan adalah seminggu sebelumnya sempat saya datangin dan dibuat postingan di blog dotsemarang. Itu adalah lahan parkir luas yang dulunya pernah jadi tempat kenangan (ex Eplaza).

Tidak menyangka ada yang menggunakan untuk acara dan saya adalah orang yang mencobanya langsung haha... apakah itu takdir atau keberuntungan?

Sempat bingung sebelum berangkat ke lokasi. Mau naik sepeda tapi bingung parkirnya nanti di mana dan pasti tidak ada toilet untuk ganti pakaian. Kalau di mal atau hotel masih bisa, ini tempat acaranya di ruang terbuka.

Akhirnya memutuskan naik ojek online. Seperti semesta masih merestui. Kaget lihat harga promo yang saya pakai. Ke lokasi acara hanya bayar 3 ribu perak. Haha.. sesenang itu saat tidak punya uang begini.

Konferensi pers

Usai konfirmasi ke panitia bahwa saya hadir sebagai media, saya diberi co-card. Kartu gantung di leher yang sakti ini membuat pemakaiannya selalu bebas masuk kapan saja.

Namun saya harus segera menuju tenda acara yang berada di belakang panggung utama. Tenda kecil namun adem karena ada ac besar di dalamnya. Kursi-kursi sudah tertata di sana.

Selain pihak Biznet yang sudah duduk menunggu, ada beberapa rekan media yang wajahnya familiar. Saya mengenal mereka sudah bertahun-tahun, jadinya sudah tidak gugup kalau datang ke acara.

Bila rekan media hampir semua kenal, maka berbeda dengan seorang pria yang duduk di sebelah saya yang rupanya dari pemilik akun Instagram yang datang dari Kendal. Wew, jauh juga. 

Seperti biasa, pihak Biznet memaparkan acara mereka dan bagaimana progres Biznet di Indonesia dan Kota Semarang khususnya.

Waktu berlalu begitu saja, tahu-tahu acara konferensi pers sudah selesai. Tentu, yang menyenangkan di akhir acara adalah pemberian goodie bag. Ada juga kotak makan untuk makan malam. 

Yang dinanti para awak media tentu sebuah amplop. Saya menyukai juga bagian itu. Apalagi kemiskinan saya semakin kritis, itu adalah jawaban meski bukan solusi. Tidak banyak, tapi bisa bayar paket internet satu bulan sebuah operator.

...

Beberapa rekan media memutuskan pulang usai acara. Padahal kami diberi akses VIP untuk menikmati konser yang kali ini mendatangkan salah satu musisi yang punya nama.

Saya sempat bertahan hingga musisi lokal tampil, namun akhirnya menyerah karna hingga pukul 9 malam, musisi utama tidak keluar-keluar juga. Apalagi saya bukan tipe orang yang suka nonton konser musik.

Akhirnya memutuskan pulang juga. Ditambah beberapa jam kemudian akan ada pertandingan Real Madrid. Saya ingin istirahatkan badan saja. 

Selesai sampai di sini. Untuk ulasan acaranya ada di bawah atau blog dotsemarang. Sudah saya publish di sana.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh