Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Tren Aplikasi Agregator Berita di Tahun 2017


[Artikel 72#, kategori blogger] Ada yang pake browser UC News? Di sana sekarang banyak konten-konten menarik yang tinggal klik maka kita diarahkan ke sebuah halaman. Line pun juga sudah mengusung konsep ini, termasuk saat kamu membuka google Chrome dan mengusapnya ke bawah. Di sana banyak berita-berita yang tinggal baca.

Tidak dipungkiri ini adalah jembatan menarik untuk diambil bloger yang menginginkan penghasilan dari tulisan yang dihasilkan. Bloger sudah tidak lagi harus menunggu agency atau orang-orang yang menawarkan kerjasama hanya sekali bayar. 

Dengan tren ini, para bloger hanya melakukan yang dinamakan update tulisan layaknya ngeblog di rumah sendiri. Dengan statistik yang diatur dari penyedianya, bloger berhak mendapatkan bayaran langsung.

Menggebrak lewat UC News

Salah satu pemain yang sangat mencuri perhatian adalah kehadiran UC News, distributor konten dari UCWeb, Alibaba Digital Media, dan Entertainment Group.

Terhitung pada tanggal 19 Januari 2017 yang lalu, anak perusahaan Alibaba bernama UCWeb telah mengumumkan investasi sebesar Rp400 Miliar untuk mengembangkan aplikasi agregator berita UC News.

Kengototan mereka berinvestasi sudah bisa terlihat dari penayangan sebuah program televisi kemarin yang menghadirkan seorang bloger yang berasal dari Indramayu.

Saya kenal dengan sosok yang juga berprofesi sebagai guru ini. Sekilas, ia dan beberapa rekan yang diundang memberikan khalayak sebagai sosok yang menginspirasi, satu sisi lain itu adalah promosi.

Selain UC News paling saya sorot, tahun 2016 sebenarnya saya tertarik dengan Line yang juga menghadirkan konten berita di dalam aplikasinya. Malah saya prediksi di sana akan banyak bloger masuk sebagai penulisnya. Hingga tulisan ini dibuat, ternyata masih samar-samar. Apakah ada bloger di sana?

Terbaru ini, aplikasi Baca yang pada tanggal 25 Januari 2017 lalu mengumumkan investasi sebesar US$10 juta (sekitar Rp130 miliar) untuk mengembangkan platform menulis yang mereka miliki, yaitu Nulis. Konsepnya kurang lebih sama. Kalau tertarik silahkan buka linknya di sini.

Indonesia memiliki banyak kreator konten

Menurut Donald Ru (Head Of Indonesia Market, UCWeb, Alibaba Mobile Business Group), Indonesia memiliki banyak kreator konten independen yang memiliki potensi besar dalam pemikiran mereka. Sayangnya, ide pemikiran belum didistribusikan secara efisien dan dimonetisasi sebanyak-banyaknya.

Inilah yang membedakan bloger menulis platform sendiri dan menulis di aplikasi agregator berita seperti UC News ini. Saya malah jadi ingat platform blogdetik yang konsepnya memang sama, tapi tidak memberi bayaran pada waktu itu. Meski sempat ada rencana mau mengarah seperti sekarang ini.

Dari dulu memang kendala seorang bloger, termasuk saya, adalah monetisasi. Sebagus apapun kita menulis, tidak ada penghargaan dalam bentuk rupiah. Kecuali memang bloger tersebut dibayar atau sedang mengikuti lomba. Kita harus menghormati alasan seseorang bertahan.

Seperti yang disampaikan Suwarjono (Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen Indonesia atau AJI), saat ini Citizen Journalist dan blogger menghadapi kendala teknis dalam memonetisasi konten yang mereka buat.

"Banyak dari mereka memutuskan untuk berhenti membuat konten yang berkualitas karena terhambat biaya teknis dan operasional. Kehadiran dan inisiatif UC News akan memacu Blogger dan Citizen Journalist untuk membuat konten yang berkualitas dan mengembangkan platform internet di Indonesia".

Efeknya

Rasanya menyenangkan saat sebuah tulisan kita dibayar sesuai statistik yang diberikan dari sana. Namun saya khawatir ketika timeline Twitter yang dishare para bloger yang bergabung adalah link yang berasal dari UC News.

Dari sisi promosi, itu tidak masalah. Namun dari sisi kebanggaan sebagai bloger terkadang itu gak afdol menurut saya.

Ya ini hanya efek kecilnya saja. Siapapun boleh mendapatkan pemasukan sesuai bakat mereka menghasilkan konten yang menarik.

Saya sendiri juga sudah memasukkan dotsemarang ke sana. Namun dipikir-pikir, seolah itu tidak baik. Mereka yang menyediakan rumah, tetapi orang lain yang mengisi. Namun si pengisi malah dibayar.

...

Bila kamu mulai lelah mencari penghasilan dari blog sendiri, mungkin bisa mencoba aplikasi agregator yang saya sebut di atas. Maaf saya tidak menulis ini sebagai iklan promosi si pemilik.

Saya hanya sedang mengamati perkembangan Internet saja, khususnya dunia blogging tanah air. Bila kamu tertarik, tidak salah sebenarnya. Toh dihargai itu terkadang memberi rasa percaya diri tinggi.

Kira-kira, ada apa lagi tahun ini. Sayang sekali blogdetik yang dulu saya banggakan tidak lagi semenarik dulu. Seperti sebuah komunitas, datang dan hilang begitu saja.

Referensi konten : id.techinasia.com dan infokomputer.com

Artikel terkait :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh