Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Introverted Boss : Film Drama Korea yang Bercerita Tentang Pemasaran


[Artikel 9#, kategori drama Korea] Sepertinya saya sudah terlalu asyik menonton sehingga lupa mengupdate konten Drama Korea di blog pribadi saya ini. Kali ini saya mengambil 1 film yang ditayangkan setiap Senin dan Selasa yang dikemas dengan genre komedi dan kisah asmara.

Sudah pasti film ini akan memberi tawa tiap episode yang ditayangkan. Seperti judulnya yang menaruh bos sebagai pemeran utama yang disebut Introvert, maka kejadian-kejadian yang ditonton akan menjadi kisah utama. Mulai dari tawa, sedih, bahagia hingga rasa terkagum-kagum yang membuat penonton bisa terpikat dengan sifat yang ingin disembunyikannya.

Boss diperankan oleh Yeon Woo-jin. Jujur sebagai pecinta drama Korea baru, aktor ini belum familiar buat saya. Malah yang paling saya ingat adalah Ayahnya dan pekerjanya yang diperankan oleh Ye Ji-Won. 

Bos yang punya sifat Introvert

Episode diawal-awal, kita akan melihat beberapa kalimat yang ditulis tentang film ini yang ingin didedikasikan kepada orang-orang yang punya sifat Introvert. Sifat yang dimaknai dengan rasa malu dan pendiam namun sebenarnya punya bakat yang tidak disangka-sangka orang lain.

Cerita film ini sangat menitik beratkan kepada si Boss yang kesulitan berkomunikasi dengan karyawan-karyawannya. Ya, film bersetting kantoran ini menarik buat kamu yang juga mengalami hal sama tentunya.


Cerita tentang dunia pemasaran yang dikemas cinta dan dendam masa lalu

Hingga tulisan ini saya buat, film ini masih berstatus episode ke-9. Film yang ditayangkan di jaringan televisi TVN ini sangat menarik khususnya buat yang berkecimpung dalam dunia pemasaran.

Bagaimana melihat peluang, mempelajari strategi hingga persentasi yang berdecak kagum agar disukai klien. Apakah kamu termasuk suka film ini?

Sisi cerita lain, film ini dikemas dengan balutan cerita asmara dari seorang adik yang memiliki keinginan balas dendam pada beberapa orang di kantor, dimana si Boss berada.

Sahabat sekaligus calon adik ipar si Boss punya sisi gelap yang memiliki dosa terhadap karyawati yang meninggal. Ceritanya langsung menggebrak di awal saat kamu menonton episode pertama.

Misi besar si adik karyawati yang meninggal membawanya bekerja di kantor bersama sahabat si Boss dan si Boss sendiri. Untunglah si Boss sudah menyadari siapa asli perempuan dari adik karyawati yang telah meninggal.


Cinta itu tumbuh diantara rasa benci 

Yang menarik dari film Introverted Boss

Adalah bagaimana orang-orang (karyawan) menghadapi si Boss yang super pemalu dan diam saat bertemu orang. Sebagian ada yang merasa tertantang, dan sebagian lagi ada yang merasa tak perlu dihiraukan.


Si Boss

Boss selalu menghindar, baik kontak secara fisik maupun di luar ruangan. Ketika semua beranggapan bahwa si Boss aneh dan membingungkan, ternyata kesuksesan beberapa persentasi dan sudut pandang tentang pemasaran, ia adalah orang yang jenius.

Menurut saya, si Boss adalah orang dibalik layar layaknya seorang pelatih yang menginstruksikan pemainnya melakukan yang terbaik.

...

Sampai di sini dulu, masih ada banyak episode selanjutnya yang terpaksa tidak saya ceritakan lebih jauh lagi. Karena saya pikir, lebih asyik ditonton saja ketimbang membaca halaman postingan ini.

Dari sisi drama, Korea tak perlu lagi diceritakan secara detail betapa menariknya cerita-cerita yang diangkat ke dalam televisi. Balutan dengan tema utama dalam dunia pemasaran, membuat film ini tidak sekedar menarik saja. Tapi lebih memberi sesuatu yang bisa kita ambil pelajarannya.

Selamat menonton!
Gambar by Google

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh