Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Februari 2009, Bagaimana saya menjalani hidup di Waktu Itu


[Artikel 27#, kategori aktivitas] Selamat datang bulan Februari. Tidak terasa sudah melewati sebulan tahun 2017. Pencapaian apa yang sudah kamu lalui kemarin. Apakah kamu bahagia, sedih atau super galau. Baiklah, jangan ceritakan kepada saya. Postingan kali ini saya mau mundur ke belakang, tepatnya tahun 2009. Seperti apa saya hidup waktu itu?

Harus saya akui bahwa saya benar-benar kesulitan konsisten menulis di blog personal saya ini selama Januari. Banyak yang bolong-bolong meski saya sudah berusaha tambal. Tidak masalah, toh hidup seperti jam berputar. Kadang ada di atas, kadang pula ada di bawah.

Mengunjungi blog lama

Saya baru selesai jalan-jalan ke blog lama saya yang ada di blogdetik bulan Februari 2009. Tak ada yang spesial bulan dan tahun tersebut. Meski begitu, saya sudah menulis di sana dengan total 18 postingan. Waktu itu saya belum bisa konsisten menulis 1 hari 1 postingan.

Di sana, saya banyak bicara secara random. Mulai dari kuliah, film, perusahaan telekomunikasi, jualan ebook, blogger terkenal, buku, teman kampus hingga seseorang yang hidupnya harus saya tulis di blog saya ini untuk dijadikan cerminan dan pembelajaran arti tentang manusia. Bukan wanita, hanya pria biasa yang terus belajar ingin menjadi lebih baik.


Rambut kincir

Saya masih ingat waktu itu gaya rambut saya terinspirasi film Realita, Cinta dan Rock'n Roll. Rambut dengan kincir belakang yang super panjang yang pasti kalau sekolah biasanya dilarang.

Kini model rambut saya malah lebih suka berponi, style Korea yang ingin tidak ribet dengan urusan minyak rambut dan sisir sana sini.

Anak IT

Selama kuliah dulu, saya mengambil jurusan IT dan masuk fakultas teknologi industri Unissula. Kuliah IT itu memiliki 2 konsen jurusan setelah beberapa semester kamu lalui seperti Sistem Informasi dan Rekayasa Perangkat Lunak.

Dan kuliah ini juga saya berkenalan dengan mata kuliah yang berhubungan dengan pemrograman yaitu bahasa C++. Jadi jangan pikir selama ini saya aktif ngeblog karena sangat berhubungan dengan jurusan kuliah, tidak ada.

Sebelum mengenal blog, saya banyak belajar tentang website. Mungkin ini yang benar. Namun seiring waktu, ngeblog merupakan aktivitas yang hanya melibatkan tulisan. Tak perlu jurusan IT untuk dianggap sebagai bloger. Siapa saja bisa, asal mau.


Teman kontrakan

Ketika kamu kuliah, sebagian orang akan banyak terlibat dengan teman-teman yang ada di bangku kuliahnya. Kamu ingin ikut keseruan mereka saat bersama-sama tinggal dalam 1 kontrakan. Apalagi sama-sama jauh asal kotanya.

Ikatan itu membuat kita lebih akrab. Bahkan sangat menyenangkan untuk dikenang. Lahirnya dotsemarang juga tak luput dari teman-teman yang ada di kontrakan waktu itu.


Sahabat yang sempurna

Jujur, saya adalah orang yang paling menyenangkan saat diajak ngobrol. Menaruh tinggi nilai kepercayaan adalah kelemahan saya sebenarnya. Saat nilai tersebut disakiti, saya akan pergi. Banyak kejadian yang saya alami seperti itu dan butuh waktu lama.

Saya sependapat dengan makna tentang cinta yang dalam maka amarahnya pun akan sama. Selain waktu sebagai obat penyembuh, saya berharap orang yang saya beri kepercayaanlah yang mau mengajak saya berdamai. 

Setelah berdamai, biasanya sangat awet. Saya belajar dari pengalaman ini dari dulu dan itulah saya. Banyak orang yang pergi karena merasa saya terlalu egois dan level mimpi yang terlalu tinggi. Padahal, saya cuma orang yang menaruh rasa kepercayaan begitu tinggi tapi tak ingin disakiti.

Ibarat jatuh cinta dengan seseorang, dan ketika cinta itu dikhianati, amarahnya sungguh luar biasa. Begitu pula tentang sahabat yang saya ceritakan tahun 2009 lalu. Ada 2 orang yang saling melengkapi, antara sempurna dan tidak yang akhirnya hingga sekarang terus bersama-sama.


..

Kembali ke masa sekarang dari angan-angan masa lalu. Saat menulis ini, jam menunjukkan pukul 2 pagi kurang 6 menit. 

Bulan ini saya punya sesuatu yang menarik untuk dieksekusi. Saya belum usai meski umur saya sudah memasuki kepala 31. Untuk sementara, sambil menunggu, saya akan menanggalkan cinta romantis yang saya terus harapkan.

Masa lalu sudah saya ciptakan dari apa yang saya tuliskan. Dan sekarang, saya sudah membuat cerita baru lagi untuk masa depan saya kemudian.

Bagaimana dengan kamu? Seperti apa dirimu beberapa tahun lalu, atau tahun 2009? Kadang kamu harus mengingatnya kembali untuk melihat seperti apa kamu sekarang. Apakah itu hasil dari kegigihan atau mengikuti arus air yang selalu pasrah karena takut basah.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh