Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

#dotsCHAT : Program Baru dotsemarang Tahun 2017


[artikel 55#, kategori dotsemarang] Tahun ini, saya membuat program baru lagi yang berhubungan dengan dotsemarang. Program ini fokus pada penggunaan Twitter sebagai medianya. Hari minggu (5/2),  program ini sudah berjalan sukses meski saya sebenarnya sangat gugup. Seperti apa program ini?

dotsCHAT adalah program live Chat yang menggunakan Twitter sebagai medianya untuk menghubungkan dotsemarang dengan nara sumber yang dipilih. Sama seperti radio atau talkshow yang mengajak pembicaranya ngobrol secara interaktif. Hanya saja, live Chat membuat pembicaranya harus menjawab pertanyaan lewat Twitter.

Program ini tidak baru sebenarnya, mungkin sudah banyak dan bahkan sudah ada yang melakukannya. Saya menemukan ide ini dari luar yang tiba-tiba saja menarik menurut saya untuk diaplikasikan kepada dotsemarang. 

Bisa Online maupun offline

dotsCHAT Perdana saya melakukannya secara offline dengan bertemu pembicaranya langsung. Kebenaran, pembicara ini saya kenal baik dan ingin ngopi-ngopi dengan saya. Pas momennya, saya ajak deh di salah satu tempat nongkrong baru yang ada di Kota lama, Library Cafe John Dijkstra.

Kami melakukannya di sana. Hari itu saya juga dibantu rekan saya. Saya benar-benar gugup ketika harus memulainya. Padahal kalau bicara biasa, saya tak masalah.

Program ini sebenarnya bisa dilakukan dengan online tanpa harus bertemu. Semisalnya hujan, saya akan memulainya dari rumah masing-masing. Memang butuh koordinasi, dan itu bisa menurut saya.

Selain yang berhubungan dengan Semarang, program ini juga ingin saya jalankan ke peserta Liga Blogger Indonesia. Tentu ini akan online mengingat semua peserta berada di luar Semarang, bahkan ada yang di Sumatera.

Dalam waktu dekat ini, saya akan melakukannya. Semua butuh proses, dan ini menarik bagi saya. Semoga saja begitu bagi para pembicara yang ikut program dotsemarang ini.

Membangun konten

Salah satu  tujuan dari program ini adalah membangun konten dari percakapan yang disampaikan. Semisal temanya seperti yang tadi saya lakukan, perdana, tentang Instagram dan Semarang, maka ada beberapa pertanyaan yang bisa dijadikan post blog.

Selain itu, tujuan lainnya adalah membangun interaksi, promosi, kopi darat (yang ada di Semarang) dan berbagi. Banyak sekali tentunya manfaat yang bisa digali.

...

Tahun ini sepertinya adalah tahun tersibuk saya berhadapan dengan laptop dan gadget. Apalagi program Liga Blogger masih berjalan 6 bulan ke depan. 

Hadirnya dotsCHAT menurut saya bukanlah beban, tapi sebuah jalan baru yang belum dilalui disekitar saya. Karena keuntunganya cukup banyak, saya harap saya akan baik-baik saja ke depannya.

Terima kasih buat waktu berharga kalian yang nanti saya buat sibuk. Yang tertarik dengan program ini, silahkan search di timeline Twitter dengan tagar #dotsCHAT.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh