Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pekan Kesebelas : Kekalahan Kedua MU (Chelsea 1-0)


[Artikel 31#, kategori MU] Pertandingan besar selalu menghadirkan emosi tiap menitnya. Melawan Chelsea di pekan kesepuluh, memang sangat dinanti-nanti. Meski hasil akhir mengecewakan bagi tim dan pendukung, saya tetap bangga dengan apa yang terjadi selama pertandingan.

Tidak dipungkiri lagi, ini kekalahan kedua tim dalam perjalanan musim yang masih panjang. Apalagi dampak kekalahan ini, tetangga semakin menjauh. Melihat cara bermain City, sepertinya harus benar-benar diwaspadai.

Tidak ada pemain kreatif

Meski diperkuat seorang Fantasista, Mikhi, tim benar-benar bermain begitu datar. Tidak ada keajaiban kali ini. Saya jadi memikirkan bagaimana Real Madrid pun kemarin dengan banyak pemain tipe fantasista pun bisa tumbang. Apalagi oleh tim yang mungkin bukan tim besar.

Punya pemain tipe seperti fantasista tidak menjamin bahwa tim akan menang. Malah lewat keberuntungan, seperti yang dilakukan Morata, yang berhasil membuat de Gea sekalipun tak berkutik dibuatnya.

Bos bilang ia sangat merindukan para pemain bintangnya seperti Pogba, Ibra, Carric dan lainnya yang masih cedera. Ini semacam alasan bos bahwa kekalahan kali ini memang membutuhkan sosok-sosok kreatif saat ini.

Saya harus jujur dan tak ingin banyak alasan bahwa tim kalah. Sedih, marah, dan ingin teriak, sepertinya harus disudahi untuk pertandingan berikutnya. Perjalanan masih panjang, semoga bos masih punya kehebatan untuk membawa tim meraih hasil yang lebih baik.

Jalannya pertandingan (live tweet)



Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh