Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Kekhawatiran Terhadap Waktu yang Semakin Cepat


[Artikel 8#, kategori pria 31 tahun] Berada di umur segini (31 tahun), saya mulai lebih banyak memikirkan waktu. Entah karena saya saja yang banyak melakukan aktivitas dan tanpa sadar waktu berjalan lebih cepat. Atau memang bumi yang semakin berubah yang berdampak waktu jadi lebih cepat dari biasanya.

Tanpa pasangan, meski saya merindukan suasana saat berdua, saya semakin sadar bahwa hidup saya kurang menarik, hampa dan sedikit berantakan. Melihat dapur yang tidak pernah beres, miris rasanya sebagai pria.

Waktu seolah tertawa dan tak pernah berbohong bahwa orang yang tidak mengikuti iramanya akan tertinggal dan tanpa ampun. Saya berharap punya mesin waktu memikirkan waktu.

Andai saya mengerti bahwa semakin dewasa seorang pria maka ia semakin khawatir soal waktu, mungkin saya tidak akan banyak menghabiskan waktu dengan percuma.

Masa remaja untuk menemukan jati diri, masa muda untuk menemukan waktu abadi (karir dan pasangan) dan masa tua untuk menikmati hasil. Saya tidak pernah memikirkan ini semua di saat menginjakkan kaki di dunia ini. Yang saya tahu, terus berjalan dan jatuh, lalu mencoba berdiri kembali.

Kamu yang masih berada di usia muda (20-25), perlakukanlah waktu sebaik mungkin. Bekerja keraslah demi sesuatu yang kamu yakini. Dan bersenang-senanglah saat itu waktunya untuk kamu.

Bila kamu menemukan seseorang untuk dicintai, perlakukanlah ia sebaik mungkin. Cinta itu indah namun menyakitkan. Jangan menyerah saat disakiti, tapi ingat bagaimana indahnya tersengat cinta.

Jangan lari dari masalah dan tetaplah bergepegangan pada keluargamu. Teman mudah dicari, sahabat mudah didapat, tapi keluarga sangat sulit untuk kamu lepas begitu saja.

Teruslah membangun pertemanan, mengejar passion, menyelesaikan tanggung jawab yang sudah dijalani meski sesulit apapun. Beristirahatlah ketika kamu lelah, karena aset berhargamu adalah tubuhmu.

...

Kamu akan merasa kesepian saat sudah menginjakkan kepala 3 andai kamu terlalu jauh berlari. Tidak ada orang yang mencintaimu meski kamu memberikan cinta yang sangat besar kepada mereka.

Kamu akan kedinginan ketika matahari menyengat kulitmu. Kamu seolah sendiri meskipun berada ditengah kegembiraan banyak orang. 

Mari lakukan terbaik hari ini sebelum kamu jauh melihat masa depan dan berkata 'andai' seperti saya. 

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh