Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Hari Valentine Malah Jari Tangan Cedera

[Artikel 110#, kategori futsal] Ada-ada saja yang menimpa saat sudah di lapangan. Benar-benar tidak disangka, bola yang seharusnya mudah ditangkap, malah mengenai jari dan membuat sobek kulit dekat kuku. Alhasil, darah terus mengucur saat sedang bermain tanpa diketahui.

Futsal Selasa malam hari ini bertepatan dengan hari Valentine. Bukannya diberi kasih sayang, saya malah harus kasihan pada diri sendiri. Perih rasanya dan terpaksa keluar dari lapangan. Padahal masih semangat-semangatnya bermain.

Bola yang tidak terduga

Seperti yang saya tulis di awal, sebenarnya bolanya mudah ditangkap karena tidak begitu keras menuju saya yang sudah berdiri di depan gawang.

Hanya saja, bolanya yang melayang itu melewati pemain yang sedang berdiri tanpa bergerak. Saya replek dong dan begitulah yang terjadi.

Awal yang saya rasakan, jari jemari saya sakit. Itu sebuah kesalahan diri sendiri dan saya memakluminya begitu yang saya pikirkan.

Namun beberapa menit kemudian, ada darah di jemari saya di tangan sebelah kiri yang cukup banyak. Sakit yang seharusnya bisa saya tahan tidak akan membuat saya keluar lapangan. 

Namun karena ada sobek dan darah yang keluar, saat itulah saya memutuskan keluar lapangan dan minta diganti. Beberapa hari ke depan, saya akan pergi keluar kota lagi. Saya tidak ingin terjadi apa-apa pikir saya saat duduk sambil mengelap darah di jari tangan.

Tetap bermain hingga selesai

Apes banget hari ini memang (14/2). Meski begitu, saya tetap melanjutkan bermain tapi tidak sebagai kiper. Dengan tangan terbungkus handuk, saya berusaha menikmati momen di lapangan saja.

Sesekali melihat keadaan jari jemari yang rasanya tidak mau berhenti keluar darah. Tidak begitu besar sih sobeknya, namun kenapa keluar terus.

...

Saya harap baik-baik saja. Cedera yang dialami kali ini bukan dari situasi permainan atau pemain lawan. Saya sendiri yang melakukannya. Konyol kalau diingat kembali. 😅

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun