Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Mendadak Ke Jogja

[Artikel 7#, kategori Jogja] Belum sebulan, sudah harus pergi lagi ke Jogja. Nasib ketika harus mengambil alih pekerjaan yang ditinggalkan seseorang. Ada cerita apa lagi kali ini?

Senin pagi (22/5), saya mendapatkan pesan via WhatsApp dari pemilik rumah yang mengabarkan untuk bersiap pergi ke Jogja. Rencananya besok hari Selasa pagi beliau tiba di Jogja lewat bandara baru.

Karena mulai keseringan bolak-balik Semarang Jogja, saya tidak perlu risau seperti sebelumnya. Hanya saja kali ini harus sendiri. Berbeda sebelumnya yang harus pergi bersama istri anak si pemilik rumah. Kendaraan kali ini yang dipakai adalah si merah (sebelumnya si hitam).

Serba dadakan

Oke, saya siap. Karna masih besok, saya agak santai menjalani hari Senin dulu. Namun mendadak saja dikabarin lagi jika kedatangannya dipercepat menjadi Senin sorenya. Duh..😅

Saya bingung dengan apa yang dipikirkan pemilik rumah, seakan saya tidak ada aktivitas saja. Saya mulai kalut karena aktivitas dotsemarang jadi terganggu.

Apalagi waktunya jadi lebih mepet. Saya harus berangkat dari rumah 3 jam sebelum pesawat tiba di bandara Jogja yang dijadwalkan tiba jam 4 sore. Itu artinya tak ada waktu untuk mengurus dotsemarang.

Politik

Alhamdulillah, saya tiba dengan selamat sampai bandara Jogja Kulon Progo. Bahkan masih ada jeda waktu menunggu sebelum pemilik rumah datang yang kali ini bersama rekannya.

Kali ini kedatangan pemilik rumah ke Jogja bukan untuk berkunjung ke Kota Semarang menengok anak dan cucunya. Melain kepentingan lain yang berbau politik.

Saya hanya bisa jadi pendengar saja karena tidak ingin terlibat apapun yang berhubungan dengan dunia politik. Ilmu saya masih cetek, tak elok ikutan nimbrung. Malah yang ada nanti jadinya tidak nyambung.

...

Saya akhirnya pulang ke Semarang hari Rabu (24/5). Rencana hanya sehari, ternyata sampai 3 hari 2 malam. Saya lega sudah membawa beberapa pakaian lebih untuk menginap.

Hanya saja, aktivitas banyak terganggu seperti bermain futsal dan pekerjaan mengurusin dotsemarang. Semakin ke sini, semakin sulit rasanya menjaga konsisten. Mau gimana lagi.

Sehat selalu buat diri saya seterusnya!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh