Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Halo Mei 2023

[Artikel 117#, kategori catatan] Selamat datang bulan Mei 2023. Agak terlambat dari biasanya menyapa kali ini. Niatnya ada, keinginannya masih sama. Namun selalu kalah tubuhnya (pikirannya) saat harus memilih prioritas (dotsemarang).

Karena sudah telat beberapa hari, mau tidak mau prioritas tersebut dikesampingkan demi bisa menyapa awal bulan di sini. Apalagi hari (4/5) ini banyak kegiatan, dipastikan terombang-ambing lagi blog dotsemarang dan lainnya.

Sedikit khawatir

Meski tidak sebesar bulan lalu yang sampai harus mengorbankan menjual laptop, perasaan waswas masih menyelimuti pikiran bulan Mei ini.

Mungkin saya bisa aman sekarang untuk melunasi hutang-hutang dari SPinjam, namun tetap saja ada kekhawatiran bila hal buruk terjadi. Maksud saya, tidak ada pemasukan dan bingung mau apa lagi yang dijual untuk menutupin.

Lebaran kemarin saya tidak sangat antusias menyapa keluarga sendiri, khususnya saudara-saudara saya. Kepercayaan yang mereka hancurkan membuat saya sangat sedih. Apalagi itu keluarga sendiri.

Saya tahu bahwa kami memiliki ikatan saudara, tapi bukan itu intinya. Nilai kepercayaan yang saya garis bawahi, apalagi ini bukan kali pertamanya dilakukan. 

Banyak berkorban

Ada banyak momen tak terduga yang terjadi bulan April. Satu sisi itu memberi suka cita, satu sisi ada yang harus dibayar untuk itu semua.

Bila harus memilih kebahagiaan atau kesepian, saya akan memilih kesepian. Kesepian terasa lebih indah karena tidak perlu keluar kota, menyisihkan waktu buat orang lain meski dianggap keluarga, dan tidak perlu respek terharap sesama manusia.

Egois? Entahlah, mungkin bisa dibilang begitu. Tapi untuk pria di umur seperti saya sekarang, saya tidak ingin apa-apa. Saya ingin menyendiri, menikmati waktu demi waktu tanpa ada gangguan saja. 

Mei, saya harap banyak rejeki

Memiliki suasana yang tenang adalah tujuan, sayangnya semua itu terganggu karena masalah hutang. Bulan Mei, saya harap ada rejeki yang datang untuk menutupi hutang-hutang.

Menjadi bloger seperti saya yang hanya mengandalkan experience atau pengalaman, tentunya tidak mudah. Lihat jumlah pendapatan adsen sehari seribu rupiah saja sudah bahagia. Bahkan, itu tidak mudah untuk berada di angka tersebut.

Makanya saya berharap lebih banyak rejeki bulan ini. Amin!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun