Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Apes Banget Main Futsal Hari Ini

[Artikel 144#, kategori futsal] Tidak pernah membayangkan sama sekali jika bola yang saya tendang ke rekan tidak bisa sampai sama sekali. Entah itu operan atau umpan lambung. Semua mentok dan serba salah. Apa yang terjadi main Senin sore ini (8/7)?

Tidak habis pikir dan akhirnya saya menyerah, lalu bergegeas ke luar lapangan sambil minta diganti. Payah, kesal sendiri dan tidak tahu apa yang terjadi. Waktu itu rasanya baru main kurang dari 10 menit. Rekan-rekan sampai heran saya keluar lebih cepat.

Apakah cedera?

Tidak-tidak. Saya baik-baik saja. Meski lutut saya bermasalah karena terlalu intens bermain, itu bukan alasan mengapa kali ini bermain buruk.

Mood nggak baik?

Ini juga bukan alasannya. Saya banyak waktu istirahat sebelum tiba ke lapangan sore ini. Bahkan, saya masih bisa pemanasan terlebih dahulu sebelum bermain.

Saya pikir akan terlambat. Namun, tidak. Sebelumnya di rumah, saya banyak menghabiskan waktu membaca komik sambil nunggu tiba untuk pergi ke lapangan dengan bersepeda. Mood saya baik-baik saja tentunya.

Tidak tahu apa yang terjadi?

Karna 2 alasan tersebut tidak ada, sepertinya saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi sore itu. Meski begitu, saya tetap bermain lagi saat ada kesempatan.

Dari kejadian ini, saya sedikit mengubah kemampuan yang biasa saya lakukan dari kanan. Entah itu driblling maupun passing. Saya menaruhnya dibagian tubuh kiri.

Rasanya semua kembali baik-baik saja. Pergerakan saya lebih baik dan perasaan saya kembali. Yasudahlah, mungkin itu jawabannya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh