Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Futsal Bulan Juni: Seorang Pemain Harus Punya Target!

[Artikel 141#, kategori futsal] Mengawali awal bulan Juni, aktivitas futsal dilakukan pada hari Selasa yang jatuh pada tanggal 4 Juni. Sebenarnya mau main hari Senin sebelumnya, hanya saja tubuh tidak bisa dipaksa karena ada kegiatan lain siang harinya (3/6).

Perasan saya malam ini cukup bagus untuk dibawa ke lapangan. Apalagi cuaca Kota Semarang juga cerah. Saya sempat khawatir hujan di awal bulan, saya pikir bulan ini akan memasuki musim hujan.

Target

Tahun ini, posisi kiper terasa nyaman dan begitu saya nikmatin. Padahal saya ingin maju ke depan untuk lebih banyak terlibat sebagai pemain dengan banyak mengumpan dan mencetak gol.

Karena datang awal, saya bermain yang pertama. Satu tim yang bersama saya sepertinya yang sudah-sudah orang-orangnya. Termasuk Jimi, begitu saya panggil namanya yang berposisi sebagai bek namun punya kemampuan menyerang.

Meski tidak begitu sempurna sebagai pemain, setidaknya dia bisa membantu saya dalam mempertahankan gawang. Hanya saja, dirinya terkadang membuat blunder atau mudah ditembus oleh pemain lawan.

Sebelum bermain, saya berbicara kepadanya agar ia bisa mencetak gol. Seberapa sulit keadaannya dan posisimu sekarang, kamu harus menceploskan bola kata saya menyemangati.

Jimi lalu membalasnya dengan kejujurannya bahwa ia tidak diposisi sebagai penyerang, bagaimana bisa mencetak gol. Cukup pemain lainnya saja katanya yang tidak percaya diri.

Nggak-nggak kata saya. Kamu harus memberi target pada dirimu sendiri selama bermain. Agar kamu bisa membantu tim apabila kesulitan menembus pertahanan lawan. Jangan hanya mengandalkan pemain lain, kamu harus tetap berkontribusi, sekecil apapun.

Pada akhirnya dorongan tersebut menyakini dirinya untuk melakukan apa saja demi target yang diberikan kepadanya. Sebuah tendangan yang tidak kencang tapi lurus ke arah gawang langsung menembus jala gawang. Ya, itu gollll.

Kiper sepertinya tidak menduganya dan mungkin saja si kiper lupa bahwa ada bola datang ke arahnya. Maklum, kiper lawan bukanlah asli seorang kiper. Tim lawan harus bergantian mengambil peran kiper karena mereka tidak memiliki kiper seperti saya yang harus terus bertahan.

Ya, Jimi melakukannya. Saya senang bahwa dorongan kecil itu mampu memompa semangatnya. Meski tak ada gol lagi berikutnya setelah berbagai upaya dilakukan.

...

Maksud apa yang ingin saya sampaikan? Karena saya memahami pemain seperti Jimi yang memiliki kemampuan menyerang dan persentasi mencetak gol lebih besar, saya hanya ingin mendorongnya untuk lebih berani mengambil keputusan.

Terkadang, seorang pemain tidak memahami potensinya sendiri atau pasrah dengan keadaan. Yang penting buat mereka bisa bermain, itu saja.

Jika kamu adalah seorang pemain, khususnya futsal, percaya dirilah dan pahami kemampuanmu sendiri. Kelebihanmu adalah bantuan terbesar bagi timmu.

Ah, sial! Saya cedera lagi main hari ini. Terutama bagian lutut. Kenanya saat melompat pula.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh