Catatan
Gen Z di Real Madrid
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
[Artikel 21#, kategori generasi] Real Madrid juara Liga Champions musim 2023/2024. Dibalik kisah indah tim, bahkan terjatuh paling bawah dengan cerita banyak cedera, ada banyak sosok generasi Z yang menjadi tumpuan Real Madrid musim ini.
Generasi Z yang acapkali dipakai dalam dunia pemasaran sebagai simbol untuk dijadikan patokan mendadak beberapa tahun belakangan terkesan negatif.
Terutama dalam lingkungan pekerjaan, prestasi hingga menjalani kehidupan sehari-hari yang dikatakan lebih unggul dari generasi milenial.
Lupakan sejenak kesan tersebut, saya tidak ingin bicara hal tersebut lebih jauh. Namun saya ingin apresiasi bagaimana para pemain Madrid yang sekarang dihuni pemain muda dengan umur di bawah 27 tahun.
Ingat, generasi Z tertua tahun 2024 adalah 27 tahun.
Berikut daftarnya
- Vinicius - 23 tahun
- Rodrygo - 23 tahun
- Bellingham - 20 tahun
- Camavinga - 21 tahun
- Tchouameni - 24 tahun
- Valverde - 25 tahun
- Arda Guler - 19 tahun
- Brahim Diaz - 24 tahun
- Fran Garcia - 24 tahun
Masih ada beberapa nama lainnya, tapi di atas sudah sangat mewakili. Paling muda ada Arda Guler yang baru masuk Real Madrid musim ini. Ia digadang akan menjadi bintang masa depan Madrid.
Dari daftar sejumlah nama di atas, mereka sudah mencicipi gelar juara. Baik domestik maupun Eropa hingga dunia. Di umur segitu, bagaimana dengan dirimu. Saya? Jangan tanya, tak ada prestasi yang bisa dibanggakan.
Manajamen
Jika bicara pemain muda, tentu semua klub juga memilikinya. Namun bermain di tim besar sekelas Real Madrid yang selalu menuntut juara, itu bisa bikin stress jadinya.
Namun yang terjadi? Tim Gen Z Madrid mampu melakukannya. Bahkan sejak beberapa tahun belakangan ini dan puncaknya tahun 2024.
Semua bisa dilakukan karena manajemen Madrid yang cerdas dan pandai. Lihat saja tim ini setiap bertanding. Tidak ada rasa gugup meski mereka tertinggal atau bermain di final. Mental tim mempengarui semua orang.
Tim ini malah terlihat paling menonjol adalah sisi kekeluargaannya. Sesuatu yang mungkin remeh atau hal normal dilihat bagi pendukung sepak bola, tapi berdampak sangat besar dengan mental para pemain Gen Z.
Kita tahu mental Gen Z sangat rapuh. Meminta lebih tapi tidak ingin bekerja terlalu keras. Jika sudah kena mental, mereka terkadang berulah. Tapi tidak semua, hanya sebagian saja.
Madrid tahu bagaimana memperlakukan pemain mudanya. Termasuk, bagaimana pemain senior yang masih bertahan membimbing mereka. Para senior memahami apa yang dibutuhkan tim. Mereka sudah tidak perlu mengejar prestasi pribadi atau mencari tantangan baru. Toh, kepentingan klub di atas segalanya.
Juara dengan bangga
Selamat buat Real Madrid yang merengkuh juara Liga Champions yang ke-15 kalinya. Sebagai penggemar klub ini semenjak era kepindahan David Beckham, saya selalu mengaguminya.
Kehebatan Madrid yang terlihat sekarang hanyalah buah dari apa yang mereka lakukan di masa lalu. Real Madrid bahkan pernah berada diposisi buruk sebagai tim sebelum akhirnya Mourinho datang memperbaikinya.
Musim ini adalah musim terbaik klub ini bersama Gen Z. Ya, mereka pantas juara dengan sangat bangga.
...
Gen Z, mereka yang begitu meluap-lupa dan selalu ingin dipuja-puja. Selama memahami maksud dan tujuannya, kita bisa mendorongnya untuk berprestasi dan menjadikan mereka simbol masa depan yang menjanjikan.
Hala Madrid!
- Final Liga Champions 2024 : Real Madrid vs Borussia Dortmund
- Milenial, Generasi yang Paling Tidak Loyal Dengan Tempat Kerja
- Pindah Kerja yang Seolah Biasa Bagi Milenial
- Milenial yang Jadi Rebutan Dipusaran Politk
- Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar