Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Perayaan dengan Bolang-baling, Jajanan Semarang


[Artikel 19#, kategori kuliner] Akhirnya saya memutuskan memilih bolang-baling ketimbang kue ulang tahun yang pernah saya dapatkan dari dia untuk perayaan tahun ini. Saya pikir, saya perlu menghargai diri sendiri dengan sebuah apresiasi di umur yang bertambah.

Bolang-baling merupakan jajanan favorit saya di Kota Semarang selain Lunpia. Harganya murah, cuma seribu perak meski ada juga yang sampai 5 ribu perak. Ketika menyantap jajanan ini, mood saya terasa lebih baik. Hanya saja, jangan berlebihan. Itu bisa buat eneg malahan.

Di bulan spesial ini, saya ingin menikmatinya meski tidak perlu menunggu bulan Juli memakannya. Karena ada banyak pedagang kaki lima di sekitar yang mudah terjangkau lokasinya untuk dihampiri bila pengen.

Menyesuaikan isi kantong

Bertambahnya umur yang kini menjadi 38 tahun, saya berharap ada kemewahan dalam menikmatinya. Toh, perjalanan baru akan dimulai. Kenapa tidak memberi ucapan selamat dulu kepada diri sendiri agar lebih kuat dalam menyelesaikannya.

Namun nasib memang tidak ada yang tahu. Ketika orang-orang sudah sukses di usia kepala 30-an, diri saya malah sebaliknya. Lewat jajanan ini, ingin saya wakili bagaimana kehidupan yang saya jalani sekarang.

Saya adalah pria miskin. Target umur 40 tahun untuk keluar dari zona nyaman (rumah) dan memiliki finansial bagus sebagai bekal hari tua sepertinya sedikit mengendur.

Apa yang terjadi? Memang saya hidup apa adanya dan tidak begitu jatuh sebagai manusia, namun sebagai pria? Saya hanya bisa diam dalam kehampaan dan kenyamanan di kesunyian sudut ruangan.

...

Ketika satu gigitan bolang-baling terasa, perasaan nyaman dan tenang datang menghampiri. Sepertinya yang saat ini dibutuhkan memang hanya itu dulu, nyaman dan tenang. Sisanya adalah keberuntungan.

Terima kasih sudah bertahan hingga sekarang buat diri saya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat