Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Titik Terendah Tidak Punya Uang, Makan dengan Royco

[Artikel 16#, kategori kuliner] Pernah makan nasi pakai bumbu penyedap rasa seperti Royco selama beberapa hari? Saya pernah haha..Pakai kecap pernah. Keju plus kecap pernah. Saya tidak menyangka kehidupan saya segitunya hari ini.

Perjalanan hidup saya sungguh luar biasa yang ingin menjalani sebagai bloger. Selama masih ada nasi, saya baik-baik saja. 

Saya bukannya tidak punya uang sama sekali. Hanya saja semenjak harus bayar cicilan kredit di aplikasi Shopee, saya benar-benar harus hemat.

Apa yang bisa diandalkan dari pekerjaan seorang bloger yang hanya menjual sudut pandangnya saja di dalam tulisan? Adsense? Ah, saya tidak pakai trik. Sungguh sulit ngarep kalau hanya murni tulisan.

Penyedap rasa

Saya akan selalu mengenangnya kelak, kemudian hari. Tak perlu dikasihani karena perjalanan seseorang berbeda-beda. Saya menderita, itu benar. Semua orang pun mengalaminya.

Makan hanya dengan penyedap rasa 'Royco' hanyalah bagian dari lika-liku kehidupan yang saya jalanin. Setidaknya, nasi yang saya makan ada rasanya. Tidak hambar dan cukup mengeyangkan.

Jika harus memilih, tentu saya akan mengambil mie bungkus saja. Namun entah kenapa stok juga lagi pada kosong. Memang harus Royco? Adanya saat itu hanya itu saja.

...

Saya tahu bahwa menjalani kehidupan itu tidak mudah. Bahkan, ada yang lebih menderita dari saya. Jangankan makan setiap hari, bisa dapat makanan sekedar pengganjal perut saja mungkin sulit bagi seseorang.

Tapi ini cerita saya, bukan orang lain. Beberapa tahun lagi jika blog ini tetap ada, cerita hari ini akan terasa luar biasa. Entah apakah saya bisa bertahan atau jadi orang yang lebih baik. Setidaknya, saya punya sejarah yang bisa saya ceritakan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh