Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Titik Terendah Tidak Punya Uang, Makan dengan Royco

[Artikel 16#, kategori kuliner] Pernah makan nasi pakai bumbu penyedap rasa seperti Royco selama beberapa hari? Saya pernah haha..Pakai kecap pernah. Keju plus kecap pernah. Saya tidak menyangka kehidupan saya segitunya hari ini.

Perjalanan hidup saya sungguh luar biasa yang ingin menjalani sebagai bloger. Selama masih ada nasi, saya baik-baik saja. 

Saya bukannya tidak punya uang sama sekali. Hanya saja semenjak harus bayar cicilan kredit di aplikasi Shopee, saya benar-benar harus hemat.

Apa yang bisa diandalkan dari pekerjaan seorang bloger yang hanya menjual sudut pandangnya saja di dalam tulisan? Adsense? Ah, saya tidak pakai trik. Sungguh sulit ngarep kalau hanya murni tulisan.

Penyedap rasa

Saya akan selalu mengenangnya kelak, kemudian hari. Tak perlu dikasihani karena perjalanan seseorang berbeda-beda. Saya menderita, itu benar. Semua orang pun mengalaminya.

Makan hanya dengan penyedap rasa 'Royco' hanyalah bagian dari lika-liku kehidupan yang saya jalanin. Setidaknya, nasi yang saya makan ada rasanya. Tidak hambar dan cukup mengeyangkan.

Jika harus memilih, tentu saya akan mengambil mie bungkus saja. Namun entah kenapa stok juga lagi pada kosong. Memang harus Royco? Adanya saat itu hanya itu saja.

...

Saya tahu bahwa menjalani kehidupan itu tidak mudah. Bahkan, ada yang lebih menderita dari saya. Jangankan makan setiap hari, bisa dapat makanan sekedar pengganjal perut saja mungkin sulit bagi seseorang.

Tapi ini cerita saya, bukan orang lain. Beberapa tahun lagi jika blog ini tetap ada, cerita hari ini akan terasa luar biasa. Entah apakah saya bisa bertahan atau jadi orang yang lebih baik. Setidaknya, saya punya sejarah yang bisa saya ceritakan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya