Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ganti Kartu ATM Mandiri Karena Waktu Berlakunya Akan Habis

[Artikel 1#, kategori bank] Saya lupa pernah ganti kartu ATM, tapi rasanya ini pertama kalinya. Meski buka rekening bank Mandiri dulu di Kota Samarinda, tapi ternyata bisa juga ganti kartu di kota lain. Makanya jangan lupa buku bank dibawa meski pindah kota. Sangat penting.

Ketahuan kan jika saya pengguna lama karena masih memiliki buku bank. Padahal semenjak Mandiri meluncurkan aplikasi Livin, permintaan pembuatan rekening baru lebih banyak lewat aplikasi. Itu artinya tidak perlu buku rekening dan biayanya jadi lebih murah.

Ganti kartu ATM baru

Saya baru sadar setelah dikirimin SMS oleh pihak bank bahwa kartu yang saya pakai sudah akan memasuki masa kadaluwarsa di bulan Agustus.

Akhirnya, hari Kamis siang (10/8), saya memutuskan pergi ke bank terdekat. Ada prosedur yang diikuti dan mengantri untuk dipanggil.

Prosedur yang saya maksud adalah mengisi semacam selebaran yang diberikan security, termasuk nomor antrian. Hanya perlu mengisi data seperti nama, nomor rekening, telepon dan sebagainya. Terutama tentang rekening yang kita miliki.

Tiba di meja karyawan, eh teller atau apa ya, selebaran yang berupa map hitam saya serahkan. Di sana pun masih diminta konfirmasi, termasuk soal privasi seperti nama orang tua.

Ada pilihan kartu yang ditawarkan. Apabila ingin tetap seperti sebelumnya, tidak masalah. Atau mau upgrade yang lebih tinggi lagi.

Tanpa sadar waktu yang berjalan dan manisnya senyum si mbak karyawan melayani membuat kartu ATM bank Mandiri baru saya sudah selesai. Dan sudah bisa digunakan.

Tidak ada biaya sebenarnya. Namun karena saya adalah nasabah yang masih pakai buku rekening, ada biaya yang dikenakan di sana. Lupa apa biaya saat itu. 

...

Satu lagi pengalaman yang baru saya rasakan di umur 30 tahun. Entah kenapa saya sedikit senang karena seperti orang yang baru punya rekening baru.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh