Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Ganti Kartu ATM Mandiri Karena Waktu Berlakunya Akan Habis

[Artikel 1#, kategori bank] Saya lupa pernah ganti kartu ATM, tapi rasanya ini pertama kalinya. Meski buka rekening bank Mandiri dulu di Kota Samarinda, tapi ternyata bisa juga ganti kartu di kota lain. Makanya jangan lupa buku bank dibawa meski pindah kota. Sangat penting.

Ketahuan kan jika saya pengguna lama karena masih memiliki buku bank. Padahal semenjak Mandiri meluncurkan aplikasi Livin, permintaan pembuatan rekening baru lebih banyak lewat aplikasi. Itu artinya tidak perlu buku rekening dan biayanya jadi lebih murah.

Ganti kartu ATM baru

Saya baru sadar setelah dikirimin SMS oleh pihak bank bahwa kartu yang saya pakai sudah akan memasuki masa kadaluwarsa di bulan Agustus.

Akhirnya, hari Kamis siang (10/8), saya memutuskan pergi ke bank terdekat. Ada prosedur yang diikuti dan mengantri untuk dipanggil.

Prosedur yang saya maksud adalah mengisi semacam selebaran yang diberikan security, termasuk nomor antrian. Hanya perlu mengisi data seperti nama, nomor rekening, telepon dan sebagainya. Terutama tentang rekening yang kita miliki.

Tiba di meja karyawan, eh teller atau apa ya, selebaran yang berupa map hitam saya serahkan. Di sana pun masih diminta konfirmasi, termasuk soal privasi seperti nama orang tua.

Ada pilihan kartu yang ditawarkan. Apabila ingin tetap seperti sebelumnya, tidak masalah. Atau mau upgrade yang lebih tinggi lagi.

Tanpa sadar waktu yang berjalan dan manisnya senyum si mbak karyawan melayani membuat kartu ATM bank Mandiri baru saya sudah selesai. Dan sudah bisa digunakan.

Tidak ada biaya sebenarnya. Namun karena saya adalah nasabah yang masih pakai buku rekening, ada biaya yang dikenakan di sana. Lupa apa biaya saat itu. 

...

Satu lagi pengalaman yang baru saya rasakan di umur 30 tahun. Entah kenapa saya sedikit senang karena seperti orang yang baru punya rekening baru.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun