Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Halo Juli 2024

[Artikel 136#, kategori catatan] Awal bulan Juli jatuh pada hari Senin (1/7). Kabar baiknya cuaca di Kota Semarang sangat cerah. Kabar tidak enaknya, saya tidak menyukai kabar dari saudara saya yang bermasalah turut datang menyertai.

Pagi-pagi sudah dilema, bukan tentang saudara saya. Tapi tentang acara yang akan berlangsung di Semarang. Ada kirab kebangsaan di jalan Pemuda dalam rangka HUT Bhayangkara. Antara pengen datang atau nggak. Itu yang jadi pikiran.

Ya, dari sisi konten untuk dotsemarang itu bagus. Tapi sisi manusianya, saya tidak mendapatkan akses liputan khusus. Itu artinya tak ada makan siang gratis di sana. Yang ada hanya lelah saja menanti.

Kekhawatiran

Bulan Juni tahun 2023, saya tidak menyapa dari Kota Semarang. Saat itu sedang di Jogja bersama kerabat (pemilik rumah). Iduladha saat itu ada kerabat datang dan saat kembali pulang (Samarinda), mereka diantar lewat Jogja.

Tahun ini, momen yang sama (iduladha), kekhawatiran saya tidak terjadi karena pemilik rumah tidak datang. Satu sisi itu menyenangkan karena bisa santai dan konsen untuk dotsemarang. Namun sisi lainnya, tidak ada makanan mewah yang tersaji di atas meja.

Ditambah, menjelang akhir bulan Juni, istri si bungsu juga pulang. Mantab betul melewati bulan Juni tanpa banyak kekhawatiran.

Beban

Keuangan saya masih tidak baik-baik saja. Bulan Juli dipastikan akan terus mengikat pinggang dan berharap pada keberuntungan. Saya beruntung, aktivitas futsal masih ada yang nalangin. Jika tidak, saya benar-benar berdiam di kamar hingga tahun depan.

Jika keuangan sudah jadi beban seakan pasangan, maka saudara saya sendiri seolah beban yang ingin terus saya hindari. Saya sampai memikirkan hal terburuknya apabila masalahnya tidak kunjung usai. Dan tidak tahu yang akan dilakukan dan pasrah apabila nasibnya sudah begitu.

Bertambah usia

Apakah ini kabar baik atau juga hanya beban? Di usia yang akan bertambah, saya disuruh terus menjadi kuat. Tidak ada tempat bersandar. Seseorang yang dulu saya harapkan, sudah bahagia bersama yang lain.

Saya semakin sadar di usia ini apakah saya adalah manusia yang berharga. Atau hanya sebuah nama yang terlintas begitu saja saat diingat. Bila tidak, saya hanya akan dilupakan begitu saja. Terkubur oleh waktu dan hilang bagikan debu.

...

Terima kasih buat diri saya sendiri yang masih terus tegak berdiri. Nasib memang sedang tidak berpihak. Memikirkan banyak kekurangan hanya akan menjadi beban, mending mencari kegembiraan dari aktivitas di luar ruangan.

Saya harap tahun depan, bulan yang sama, saya lebih baik lagi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh