Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

[Liga Inggris Pekan Ketiga] MU 0-3 Tottenham; Kekalahan Kedua Musim ini


[Artikel 66#, kategori MU] Di akhir pertandingan, bos (Mourinho) bertepuk tangan dengan penuh emosi kepada fans setia yang masih bertahan hingga akhir pertandingan. Skor telak 3-0 ini tentu saja membuat sebagian fans marah dan sudah meninggalkan tempat duduk mereka.

Kecewa, tentu saja sebagai penggemar. Mau menyalahkan dengan membuat tagar bos keluar alias berhenti, biarkan yang lain saja. Kekalahan ini tidak semuanya ditanggung oleh bos. Apalagi ada Carrick di sana yang seharusnya bisa membantu dengan pengalamannya saat bersama Ferguson.

Saya sempat berpikir bila memang bos jadi diganti, maka bayangan tentang karirnya bersama Chelsea akan terulang kembali. Sudah kasih gelar, musim berikutnya banyak menelan kekalahan tetap saja diusir alias dipecat.

Kekalahan ini juga mengingatkan saya tentang apa yang sudah dibangun dengan hebat, tidak mudah lagi berdiri dengan yang sama seperti sebelumnya.

Bedanya dengan Madrid yang meski ganti pelatih adalah pemainnya Madrid masih sama (mental juara), meski Ronaldo pergi. Warisan pelatih sebelumnya memberikan kesempatan pelatih baru untuk menunjukkan sisi lain.

Sedangkan bos, mewarisi dua pelatih baru yang menghancurkan keseimbangan tim setelah ditinggal pelatih luar biasanya. Memperbaiki sangat sulit, meski mendatangkan sang spesial.

Jalannya pertandingan

Satu kali kemenangan dan dua kali kekalahan, bakal seperti apa ke depan? Berikut jalannya pertandingan yang sudah saya rajut dari kicauan saya di Twitter. Pertandingan sendiri kick off jam 2 pagi, Selasa dini hari. 

...

Saya sempat optimis dengan babak pertama dengan formasi yang berbeda dengan sebelumnya. Tim begitu hebat saat itu. 

Namun babak kedua, petaka itu muncul. Gol sundulan Keane mengubah segalanya. Pertahanan Dengan Gea yang dielu-elukan selama ini berakhir tragis, kebanyakan kebohongan dan itu tak biasanya.

Sampai ketemu pekan berikutnya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh