Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

[Liga Inggris Pekan Ketiga] MU 0-3 Tottenham; Kekalahan Kedua Musim ini


[Artikel 66#, kategori MU] Di akhir pertandingan, bos (Mourinho) bertepuk tangan dengan penuh emosi kepada fans setia yang masih bertahan hingga akhir pertandingan. Skor telak 3-0 ini tentu saja membuat sebagian fans marah dan sudah meninggalkan tempat duduk mereka.

Kecewa, tentu saja sebagai penggemar. Mau menyalahkan dengan membuat tagar bos keluar alias berhenti, biarkan yang lain saja. Kekalahan ini tidak semuanya ditanggung oleh bos. Apalagi ada Carrick di sana yang seharusnya bisa membantu dengan pengalamannya saat bersama Ferguson.

Saya sempat berpikir bila memang bos jadi diganti, maka bayangan tentang karirnya bersama Chelsea akan terulang kembali. Sudah kasih gelar, musim berikutnya banyak menelan kekalahan tetap saja diusir alias dipecat.

Kekalahan ini juga mengingatkan saya tentang apa yang sudah dibangun dengan hebat, tidak mudah lagi berdiri dengan yang sama seperti sebelumnya.

Bedanya dengan Madrid yang meski ganti pelatih adalah pemainnya Madrid masih sama (mental juara), meski Ronaldo pergi. Warisan pelatih sebelumnya memberikan kesempatan pelatih baru untuk menunjukkan sisi lain.

Sedangkan bos, mewarisi dua pelatih baru yang menghancurkan keseimbangan tim setelah ditinggal pelatih luar biasanya. Memperbaiki sangat sulit, meski mendatangkan sang spesial.

Jalannya pertandingan

Satu kali kemenangan dan dua kali kekalahan, bakal seperti apa ke depan? Berikut jalannya pertandingan yang sudah saya rajut dari kicauan saya di Twitter. Pertandingan sendiri kick off jam 2 pagi, Selasa dini hari. 

...

Saya sempat optimis dengan babak pertama dengan formasi yang berbeda dengan sebelumnya. Tim begitu hebat saat itu. 

Namun babak kedua, petaka itu muncul. Gol sundulan Keane mengubah segalanya. Pertahanan Dengan Gea yang dielu-elukan selama ini berakhir tragis, kebanyakan kebohongan dan itu tak biasanya.

Sampai ketemu pekan berikutnya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh