Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Lagi, Kena Blokir Facebook Gara-gara Video


[Artikel 11#, kategori Facebook] Ini kedua kalinya saya kena hukuman dari Facebook gara-gara mengunggah konten yang sama berformat video. Padahal saya sudah sangat rapi memotong video tersebut. Nyatanya, pihak video dari sebuah Liga sepak bola memberi teguran.

Akun fans page sepak bola yang saya kelola memang saya khususkan konten bertema pemain Fantasista. Salah satunya adalah Lionel Messi yang dalam pertandingan pembukaan La Liga, ia mencetak gol dari tendangan bebas.

Karena konten video yang saya taruh di sana tidak banyak, maka dengan maksud menambah konten, saya melupakan peringatan yang pernah saya rasakan.

Otoritas badan Liga Spanyol sangat ketat mengawasi konten berformat video yang diunggah di media sosial. Bukan hanya Facebook sebenarnya yang melakukan pemblokiran, Youtube dan Twitter pun kurang lebih sama.

Bedanya diantara ketiganya, Facebook paling kejam. Saya pernah merasakan diperingati oleh Youtube. Hanya saja peringatannya tak perlu sampai memblokir, hanya untuk konten berbau iklan, uangnya akan masuk ke otoritas sana.

Sebenarnya saya sudah memiliki trik untuk membuat legal sebuah konten berformat video, yaitu mengubahnya dalam format GIF. Ya, ini sangat aman sekali. 

Sayangnya saat mengunggah di Facebook, kadang formatnya dibaca video. Konten yang saya bagikan dalam format GIF di Facebook malah aman. Yang apes kali ini, saya lupa bahwa itu format video dan sudah di crop saja. Ternyata, itu masih berpengaruh.

Berdampak semua akun Fans Page Facebook

Ada satu pelajaran berharga juga dari kejadian ini. Saya baru ngeh, ketika akun yang dikelola menggunakan Facebook atas nama pribadi, maka semua akun yang juga termasuk Fans Page, juga kena dampak.

Semua akun fans page ikut diblokir selama 3 hari, itu yang dapatkan dari hukuman facebook dari hari Sabtu tanggal 25 Agustus kemarin. 

...

Saya mengerti ini kelakukan buruk dan tak perlu dicontoh. Hanya saja melihat akun-akun yang bukan berasal dari akun personal melakukannya, saya pikir akan aman. Sebuah kecerobohan jadinya.

Semoga ini yang terakhir dan tidak sampai ketiga kalinya. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh