Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Kena Kerjain

[Artikel 80#, kategori motivasi] Dunia itu luas dan terkadang diri kita sendiri yang melihatnya sempit. Apalagi sesuatu yang terjadi kepada kita membuat shock. Seakan tidak percaya, namun itu seperti video prank yang sering dilihat di platform video. Hidup emang lucu, anggap saja sedang dikerjain.

Saya tidak menyangka gini banget hidup saya di umur 38 tahun. Setelah kehilangan harapan karena pemasukan utama dihentikan, saya kena ultimatum yang seakan saya harus menyadari siapa saya sekarang.

Namun bukan itu yang saya persoalkan. Sesuatu terjadi kepada saya yang membuat saya melakukan yang sia-sia. Saya pikir akan aman sebulan ke depan untuk makan, eh ternyata.

Saya baru saja memasukkan beras 5 Kg ke tempatnya. Entah kenapa juga saya melakukannya padahal itu bukan milik saya. Karena beras tersebut ditaruh di tempat yang mudah terlihat, saya pikir itu mungkin alasan adanya pemotongan jatah uang beras dan air yang saya tempel di pengeluaran bulanan rumah yang akhirnya sudah tidak bisa saya terima lagi sekarang dan ke depannya.

Baiklah, nggak apa-apa nggak dapat jatah beli beras. Setidaknya, mungkin pemilik rumah sedang berbaik hati karena sudah beli beras. Oke siap. Lalu, saya masukkan ke tempatnya.

Kemudian sesuatu terjadi esok harinya. Oh ya, saya menaruh berasnya malam hari. Tempat beras yang sudah terisi kembali mendadak hilang dari pandangan. Waduh, kemana?

Kena kerjain

Saya tidak tahu mengapa tempat berasnya menghilang dari tempat biasanya ditaruh. Apakah saya kena kerjain? Saya terus berpikir positif meski perut semakin kempes.

Hingga hari kedua semenjak tempat berasnya menghilang, pikiran saya akhirnya mendadak berubah drastis. Sepertinya saya melakukan kesalahan karena berpikir beras tersebut milik bersama. Ternyata, tidak.

Akhirnya saya memutuskan beli makanan online karena isi dompet juga sudah habis. Satu-satunya harapan adalah memaksakan kehendak dengan menggunakan pay later.

Saya seperti orang bodoh menunggu tempat berasnya kembali. Bahkan, hari ketiga pun tak kunjung kembali. Fix! selama 2 hari saya terpaksa makan di luar yang biasanya masak beras sendiri.

Maksud hati ingin hemat, eh malah jadi boros. Ditambah tunggakan pay later semakin bertambah, bulan September banyak bener hikmah yang saya terima untuk menjadi sabar.

📷 Gambar ilustrasi

...

Sejak awal sepertinya saya sudah salah menafsirkan. Apa yang dilihat, tolong untuk tidak melakukan apapun ke depannya. Biarkan saja di tempatnya meski sering terlihat pandangan mata.

Apakah saya kesel dan marah? Sebenarnya, iya. Hanya saja buat apa? Anggap saja sebagai motivasi untk jadi lebih mandiri dan tidak bergantung lagi dengan orang lain. 

Saya sekarang sedang berada di titik bawah saat roda kehidupan berputar. Sabar dan tabah adalah kuncinnya. Jika tidak ingin ribet, sudah seharusnya mencari tempat baru biar tidak ada yang mengganggu. 

Sayangnya, itu belum bisa saya lakukan dalam beberapa tahun ke depan. Terima sajalah.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat