Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Wingky di Bulan September 2024

Saat membuka pintu depan, makhluk berwarna hitam dari belakang itu sedang santai di atas jok motor. Sungguh pemandangan yang sudah lama tidak terlihat. Akhir-akhir ini kucing yang kami rawat sejak kecil sering ke rumah. 

Iya, si Wingky sejak dipelihara tetangga rasanya seperti bukan kucing kami saja (rumah). Saya sadar betapa mahalnya merawatnya jika sudah dewasa seperti sekarang. Dulu waktu kecilnya hanya berpikir sederhana. Kasih makan dan sudah.

Melihatnya masih sering datang menghampiri, sepertinya Wingky tidak lupa dengan tuannya dan rumah tempat tinggalnya dulu. Saya bahagia melihatnya meski sekarang ia tidak kami rawat sepenuhnya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat