Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Halo September 2024

[Artikel 140#, kategori catatan] Saya berharap bulan September ini datang dengan banyak doa yang terkabul. Dimudahkan segala hal, rejeki yang mengalir, tubuh yang sehat selalu dan semuanya baik-baik saja. Mari mulai perjalanannya.

Saya tidak menyangka meninggalkan bulan Agustus penuh dengan derita tapi juga bahagia. Beberapa hal tampak berubah, sukar dan buat marah. Namun saya masih percaya bahwa esok lebih baik lagi.

Ke depannya makin sulit

Setelah bertahun-tahun berjalan lancar, akhirnya terhambat juga. Ya, saya membicarakan iuran bulanan rumah yang biasanya tidak masalah pembayarannya mendadak sulit.

Semoga saja perasaan saya salah. Jika sampai terjadi lagi di bulan September, maka bersiap masa depan saya akan semakin sulit. 

Saya berharap aset satu-satunya yang saya miliki saat ini, laptop, tidak lagi saya jual lagi karena untuk menutupi biaya hidup. Krisis hidup saya semenjak ulah adek saya masih menghantui rupanya. 

Apalagi saya juga masih harus bayar bulanan dari pay later yang digunakan untuk menutupin pengeluaran dampak dari perbuatan adek saya. 

Keajaiban akan datang

Saya tidak tahu bagaimana kondisi saya apabila tidak menekuni dunia blogging seperti sekarang. Umur yang hampir 40, tanpa pekerjaan tetap dan jauh dari kata harmonis apabila bicara keluarga.

Ketika semuanya mentok, saya tidak ingin jatuh. Apalagi kerja keras yang sudah saya bangun penuh dedikasi. Saya percaya keajaiban akan datang. Maka untuk itulah, saya harus terus bertahan. Bagaimana pun keadaannya.

...

Saya sulit untuk berkonsentrasi saat menulis ini. Ada pertandingan Real Madrid di pekan ke-4. Satu sisi ingin menulis ini dengan penuh khidmat. Satu sisi lain, pikiran saya terpecah. Sungguh sayang untuk mengabaikan pertandingan Real Madrid.

Sementara ini dulu. Saya tahu bahwa harapan di bulan September tidak jauh-jauh dari kata lebih baik. Ya, saya berharap itu.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh