Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Tukang Sampah yang Hobi Healing

[Artikel 6#, kategori Inspirasi] Tiap beberapa hari sekali, aktivitas rutin harian saya tiap pagi pasti bertemu dengan tukang sampah yang bekerja mengambil limbah rumah tangga tiap-tiap rumah. Keseringan bertemu, tanpa sadar kami jadi akrab. Salah satu obrolan yang menarik adalah hobinya yang suka healing. Eh, keren juga...

Healing kata gaul yang sering saya dengar di media sosial yang biasa jadi bahan percakapan mendadak saya temui saat ngobrol dengan Bapak Tukang Sampah. 

Umurnya di atas saya, jelas. Tapi tidak tua-tua amat karena masih terlihat kuat dari fisik dengan gerobak motornya yang berhenti tiap tiba di depan rumah warga.

Healing

Beliau tinggal sama istrinya. Anak-anaknya tidak bersamanya. Entah di mana, saya tidak ingin menggali terlalu dalam karna beliau tiap ngobrol selalu penuh antusias.

Saya tidak ingin mengganggunya, di satu sisi, saya pun juga sedang beraktivitas bersih-bersih. Panjang urusannya jika kami ngobrol dan akan menghabiskan waktu saja.

Tiap akhir pekan beliau menyebut jika dirinya dengan istrinya selalu healing. Ya, mereka berwisata dengan tujuan melepaskan penat dan menikmati kehidupan. Mumpung bisa dan ada dukungan finansial.

Yang menariknya juga, healing-nya mereka sampai keluar kota. Pernah si bapak bercerita ke Bali, Banyuwangi atau kota-kota lainnya. Padahal hari Seninnnya, beliau sudah harus bekerja lagi.

Menikmati kehidupan

Saat beliau bercerita penuh kebanggaan, rasanya saya iri. Dulu mungkin saya bisa melakukannya meski belum punya istri *eh. Tapi sekarang, keluar rumah saja sedikit malas jika tidak ada tujuan jelas.

Healing, kata yang indah saat keluar dari si bapak. Apalagi dengan akivitasnya yang tidak mungkin semua orang mau mengambilnya.

Apalagi tujuannya jelas, ingin membahagiakan istrinya. Ya, beliau benar-benar menikmati hidup dan pekerja keras. Saya jadi penasaran seperti apa istrinya yang mampu memotivasi si suami untuk pergi-pergi.

Jika saya, mungkin akan menikmati akhir pekan di rumah sambil malas-malasan. Memang beda mikirnya jika sudah memiliki pasangan. Karena kebahagiaan tidak hanya untuk diri kita sendiri.

...

Saya belajar hal-hal sederhana dari si bapak tukang sampah. Bahagia dapat diciptakan, terutama saat memiliki pasangan dan dukungan finansial.

Healing tidak sekedar menciptakan suasana relaksasi dan kenyamanan, tapi juga memberi waktu kebersamaan antar pasangan. Terima kasih bapak sudah meluangkan waktunya dengan si istri.

Saya belajar tentang kehidupan rumah tangga kali ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat