Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Akhirnya Keluar Kandang (Semarang - Jakarta)


Bulan April sepertinya menaungi bintang Cancer. Saya, yang lahir bulan di bintang tersebut akhirnya mendapatkan semacam kebahagiaan yang belum bisa saya gambarkan dengan kata-kata. Maklum, yang kepo blog saya pasti kecewa karena beberapa hari saya belum update.


Untuk seseorang yang berharap hobi menjadi sebuah pekerjaan, rasa bangga itu memang sangat berbeda dengan mereka yang menganggap biasa. Maklum, kerja keras didalamnya menjadi benih yang tumbuh hingga menjadi buah. Siapa yang tak akan lebay melihat pengorbanan nya berhasil untuk waktu sekarang.

Jakarta sebagai kiblat blogger saat ini menurut saya, memang sangat menarik melihat berbagai acara disana terus membranding produk mereka dengan mengajak blogger. Ada sih di daerah-daerah bloggernya, tapi tetap menurut saya masih didominasi ibukota sebagai pemain utamanya.

Kesempatan itu akhirnya datang bulan ini. Saya kembali menginjakkan kaki di Jakarta. Banyak kenangan yang tersimpan disini. Mulai dari pertemanan, persahabatan, persaudaraan hingga cerita cinta, semua ada disini.

Seperti sebuah bunga yang mekar kemudian layu, semua terjadi seperti sudah ada yang ngatur. Saya datang sendiri disini. Tidak ada teman, sahabat atau pasangan seperti dulu lagi.

Hukum alam benar-benar berlaku. Saya jadi orang terlalu serius hingga membuat keadaan tidak asyik lagi. Tapi, mau gimana lagi. Mimpi-mimpi yang dibangun hanya saya saja yang mengerti dan melanjutkan.

Bahkan, orang-orang baik di ibukota ini tak banyak juga yang saya kenal saat acara ini dilaksanakan ditempat mereka. Benar-benar semua telah berubah. Alasan sederhana untuk ini adalah kesibukan dan aktivitas yang sudah pakem tidak dapat diganggu gugat.

...

Sekarang saya benar-benar memilih mana acara yang menarik atau tidak menarik. Selama berhubungan dengan pekerjaan dan itu diundang, saya akan usahakan sebisa mungkin datang. Waktu saya semakin menipis untuk memikirkan hal lain yang membuang waktu.

Kebanyakan memikirkan orang dan sesuatu yang penting membuat saya rela ditinggalkan dan tidak dirasa penting. Senangnya, bisa keluar kandang (Semarang). Bulan depan kemana lagi, yah? :)

Salam blogger

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh