Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Jangan Membuang Kesempatan yang Datang


Saya percaya dengan kemampuan seseorang bila terus ditunjukkan. Tapi sayangnya, mereka seperti dua mata pisau yang tajam. Satu tidak bisa memanfaatkan dan satu lagi, bisa memanfaatkan lalu pergi dengan membuat yang sama.

Perjalanan hidup tahun 2015 seperti berputar disitu-situ saja. Selalu senang memberi kesempatan kepada orang lain seperti sudah sifat dari bawaan lahir. . Makanya, saya benci dibilang dengan kata-kata 'jahat'. Saya bukan pria baru lahir yang berhadapan dengan satu atau dua karakter manusia. Saya sudah banyak bertemu orang seperti itu. Jadi, tolong jangan katakan saya jahat.

Hanya menuruti, itu saja mau saya

Seperti sebuah sifat egois bila tidak membaca tulisan saya selanjutnya ini dengan baik. Kesempatan yang jarang didapatkan seseorang tentu seperti sebuah harta yang tak ternilai harganya. Saya merasakan betul bagaimana perasaan itu.

Makanya, saya tidak terima ketika platform yang saya bangun dengan banyak cerita kehidupan saya berubah menjadi satu bisnis yang mengatas namakan perubahan. Dari sisi marketing sudah sangat jelas bahwa semakin banyak members semakin banyak iklan datang.

Ketika menempatkan seseorang mengambil kesempatan, saya tidak memikirkan untung ruginya. Yang saya minta hanya satu saja, berikan saya hasil dari kesempatan yang saya berikan.

Sayangnya, saya harus bertemu dengan orang-orang yang kurang tanggap dengan permintaan saya setelah mereka menikmati kesempatan itu. Permintaan saya tidak dipenuhi dan saya sudah tahu, orang tersebut tidak dapat lagi diberi kesempatan kedua maupun ketiga.

Saya sudah tidak ragu lagi untuk memberikan semacam hukuman tersebut. Apalagi kesempatan yang diberikan membawa nama yang saya banggakan.

...

Kehidupan ini indah. Dari yang biasa hingga berliku-liku. Berhadapan dengan kesempatan terkadang saya terlalu baik memberikannya kepada seseorang. Bahkan, untuk orang yang saya baru kenal.

Mengapa saya senang terhadap orang-orang baru? Karena, mereka bagi saya adalah bayi yang polos yang tidak disusupi rasa benci dan amarah saat diberi kesempatan selanjutnya.

Semoga, perjalanan hidup saya kedepan, bisa bertemu dengan orang-orang yang bisa memanfaatkan kesempatan. Ketika ada yang mendapatkan kesempatan dari saya, ambil dan lakukan apa yang saya minta. Karena apa yang saya minta hanyalah sebuah catatan tentang apa yang saya berikan kepadamu. Bukan apa yang kamu dapatkan (uang atau harta lainnya).

Salam blogger


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Jalebi, Film India Tentang Indahnya Cinta Bila Bisa Melepaskannya