Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Jangan Membuang Kesempatan yang Datang


Saya percaya dengan kemampuan seseorang bila terus ditunjukkan. Tapi sayangnya, mereka seperti dua mata pisau yang tajam. Satu tidak bisa memanfaatkan dan satu lagi, bisa memanfaatkan lalu pergi dengan membuat yang sama.

Perjalanan hidup tahun 2015 seperti berputar disitu-situ saja. Selalu senang memberi kesempatan kepada orang lain seperti sudah sifat dari bawaan lahir. . Makanya, saya benci dibilang dengan kata-kata 'jahat'. Saya bukan pria baru lahir yang berhadapan dengan satu atau dua karakter manusia. Saya sudah banyak bertemu orang seperti itu. Jadi, tolong jangan katakan saya jahat.

Hanya menuruti, itu saja mau saya

Seperti sebuah sifat egois bila tidak membaca tulisan saya selanjutnya ini dengan baik. Kesempatan yang jarang didapatkan seseorang tentu seperti sebuah harta yang tak ternilai harganya. Saya merasakan betul bagaimana perasaan itu.

Makanya, saya tidak terima ketika platform yang saya bangun dengan banyak cerita kehidupan saya berubah menjadi satu bisnis yang mengatas namakan perubahan. Dari sisi marketing sudah sangat jelas bahwa semakin banyak members semakin banyak iklan datang.

Ketika menempatkan seseorang mengambil kesempatan, saya tidak memikirkan untung ruginya. Yang saya minta hanya satu saja, berikan saya hasil dari kesempatan yang saya berikan.

Sayangnya, saya harus bertemu dengan orang-orang yang kurang tanggap dengan permintaan saya setelah mereka menikmati kesempatan itu. Permintaan saya tidak dipenuhi dan saya sudah tahu, orang tersebut tidak dapat lagi diberi kesempatan kedua maupun ketiga.

Saya sudah tidak ragu lagi untuk memberikan semacam hukuman tersebut. Apalagi kesempatan yang diberikan membawa nama yang saya banggakan.

...

Kehidupan ini indah. Dari yang biasa hingga berliku-liku. Berhadapan dengan kesempatan terkadang saya terlalu baik memberikannya kepada seseorang. Bahkan, untuk orang yang saya baru kenal.

Mengapa saya senang terhadap orang-orang baru? Karena, mereka bagi saya adalah bayi yang polos yang tidak disusupi rasa benci dan amarah saat diberi kesempatan selanjutnya.

Semoga, perjalanan hidup saya kedepan, bisa bertemu dengan orang-orang yang bisa memanfaatkan kesempatan. Ketika ada yang mendapatkan kesempatan dari saya, ambil dan lakukan apa yang saya minta. Karena apa yang saya minta hanyalah sebuah catatan tentang apa yang saya berikan kepadamu. Bukan apa yang kamu dapatkan (uang atau harta lainnya).

Salam blogger


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh