Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Tim Hore! Begitu Mereka Menyebutnya


Saya senang berada diantara mereka. Ramai dan ramai. Mereka datang dengan berbagai latar belakang. Bahkan, hanya saya saja pengangguran kelas bawah yang hanya mengandalkan kemampuan menulis. Sungguh, saya ingin bercerita tentang mereka. Dan mereka menyebutnya Tim Hore..

Malam ini, saya datang terlambat ke sebuah acara. Teman-teman yang biasa hadir karena acara khususnya undangan brand atau yang terkenal pasti ada disana. Tapi yang ini beda. Sekelompok kecil dan sebagian besar wanita membuat sofa sudut ruangan tampak ramai karena mereka.


Ya, itulah Tim Hore. Mereka semua begitu dekat sekarang. Jujur, saya dekat ini baru-baru saja. Mereka sangat ramai dan ceria dalam event ini. Maklum, mereka berlatar belakang pekerja yang banyak menyita waktu mereka.

Ada mba Atika dari museum Ranggawarsita, Mas Panda (maunya disebut demikian) yang bekerja disalah satu perusahaan telekomunikasi, mba Indah-seorang penggerak dari tim ini yang bekerja disalah satu hotel yang ada di Semarang dan mba Devi serta rekannya, wanita tangguh yang bekerja sebagai dosen dan paruh waktu bertraveling ria. Serta masih ada beberapa lainnya.

Suatu kebanggaan bisa diantara mereka dan bisa melihat pertemanan itu bertumbuh disana. Tidak menyangka saja, kegiatan yang sederhana seperti kopdar bisa mempererat mereka.


Sumber foto semua : twitter/Fandagri

 Apalagi yang bisa diceritakan dari mereka? Hmm.. entahlah. Yang jelas, tim hore ini selalu bersemangat dan ramai bila berkumpul. Apalagi saat selfie. Haha..

Salam blogger

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh