Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Ngeblog di Minimarket Jalan Citarum


Saya sedang mencoba menulis blog disalah satu minimarket yang memiliki branding warna merah. Saya tertarik disana karena saya ingin menantang diri saya sendiri. Disana disediakan meja dan kursi, ini pengalaman saya.

Ada 4 meja dan 16 kursi yang ditaruh di depan minimarket. Setahun belakangan ini, minimarket di Semarang memang mengusung konsep seperti Jakarta. Minimarket yang bisa buat nongkrong.

Saya mulai menulis. Gangguan orang lewat dan kendaraan bisa saya atasi. Maklum, saya terbiasa  menulis ditengah keramaian. Tipsnya, pasang headset ditelinga dan dengarlah lagu yang kita suka untuk menghilangkan gangguan tersebut.

Disini ada colokan satu. Saat ini saya memang tak butuh dan lagian ada yang menggunakan. Dari segi meja dan kursi, tempatnya nyaman untuk laptop saya disini.

Tidak ada bau yang mempengaruhi meski yang paling kecium adalah bau badan saya sendiri. Habis naik sepeda soalnya. Untuk koneksi internet, disini ada ternyata. Sayang sekali, wifi hanya digunakan untuk intern saja. Bukan untuk umum.

Soal keramaian, disini tidak begitu masih. Entahlah, apakah karena waktu yang saya ambil memang tidak terlalu ramai. Sabtu sore,(11/4), sekitaran jam 5 sore.

...

Saya mau menulis beberapa pengalaman menulis on the spot. Kebiasaan saya yang sering naik sepeda dan banyak mendapatkan ide terkadang harus dikeluarin. Jika tidak akan hilang bila sampai dirumah.


Di Semarang saya melihat beberapa spot menarik khususnya minimarket yang menyediakan bangku dan kursi untuk tempat nongkrong. Saya mencoba ini dan semoga bisa memberi pengalaman dan sensasi yang lebih untuk para blogger lainnya.

Tulisan pertama saya ini saya tulis di minimarket yang terletak di jalan Citarum. Bila dari arah jalan Soekarno-Hatta, minimarket ini berada kanan jalan setelah jembatan penyebrangan

Sudah malam, saya pulang dulu. Dimanapun dan bagaimanapun situasinya, menulis hanya butuh ketengangan dan konsistensi.

Salam blogger

Komentar

  1. Kira2 kapan saya bisa ke Semarang yach... Dari dulu pengen bener bisa kesini... :-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

Blog Personal Itu Tempat Curhat