Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ngeblog di Minimarket Jalan Citarum


Saya sedang mencoba menulis blog disalah satu minimarket yang memiliki branding warna merah. Saya tertarik disana karena saya ingin menantang diri saya sendiri. Disana disediakan meja dan kursi, ini pengalaman saya.

Ada 4 meja dan 16 kursi yang ditaruh di depan minimarket. Setahun belakangan ini, minimarket di Semarang memang mengusung konsep seperti Jakarta. Minimarket yang bisa buat nongkrong.

Saya mulai menulis. Gangguan orang lewat dan kendaraan bisa saya atasi. Maklum, saya terbiasa  menulis ditengah keramaian. Tipsnya, pasang headset ditelinga dan dengarlah lagu yang kita suka untuk menghilangkan gangguan tersebut.

Disini ada colokan satu. Saat ini saya memang tak butuh dan lagian ada yang menggunakan. Dari segi meja dan kursi, tempatnya nyaman untuk laptop saya disini.

Tidak ada bau yang mempengaruhi meski yang paling kecium adalah bau badan saya sendiri. Habis naik sepeda soalnya. Untuk koneksi internet, disini ada ternyata. Sayang sekali, wifi hanya digunakan untuk intern saja. Bukan untuk umum.

Soal keramaian, disini tidak begitu masih. Entahlah, apakah karena waktu yang saya ambil memang tidak terlalu ramai. Sabtu sore,(11/4), sekitaran jam 5 sore.

...

Saya mau menulis beberapa pengalaman menulis on the spot. Kebiasaan saya yang sering naik sepeda dan banyak mendapatkan ide terkadang harus dikeluarin. Jika tidak akan hilang bila sampai dirumah.


Di Semarang saya melihat beberapa spot menarik khususnya minimarket yang menyediakan bangku dan kursi untuk tempat nongkrong. Saya mencoba ini dan semoga bisa memberi pengalaman dan sensasi yang lebih untuk para blogger lainnya.

Tulisan pertama saya ini saya tulis di minimarket yang terletak di jalan Citarum. Bila dari arah jalan Soekarno-Hatta, minimarket ini berada kanan jalan setelah jembatan penyebrangan

Sudah malam, saya pulang dulu. Dimanapun dan bagaimanapun situasinya, menulis hanya butuh ketengangan dan konsistensi.

Salam blogger

Komentar

  1. Kira2 kapan saya bisa ke Semarang yach... Dari dulu pengen bener bisa kesini... :-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh