Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Baca Komik Online via Youtube


[Artikel 5#, kategori komik] Ketika bahasa trennya istilah Youtuber populer, maka saya tahu bahwa orang-orang yang disebut itu membuat konten dengan konsep Vlog. Namun tidak semua pemilik akun di Youtube bisa disebut Youtuber. Lagi-lagi bicara konten yang diunggah di sana.

Semenjak terus mengupgrade diri ke ranah perkomikan, terlalu polos masih, saya baru ngeh bahwa Youtube pun dapat dimanfaatkan untuk memasukkan konten komik di sana.

Ini terjadi ketika saya mencari edisi terbaru dari komik yang saya baca lewat Google. Dan tara... platform video google ini sudah banyak digunakan dan beberapa judul komik lebih update di sana.

Seperti Rebirth of The Urban Immortal Cultivator contohnya. Terbit via situs penyedia komik online, pembaca masih diberi episode sekian dan menunggu beberapa hari untuk update episode berikutnya.

Namun di Youtube, Rebirth malah udah melebihi episode yang ada di berbagai situs komik online yang saya baca. Tentu satu sisi melegakan karena lebih cepat mengetahui episode berikutnya. Tidak menunggu-nunggu episode baru keluar dari situs.

Intinya baca komik versi Youtube adalah gambar diubah dalam format video. Jadi itu bukan animasi atau film. Kumpulan slideshow gitu. Kadang dikasih efek dan juga formatnya ada yang film (16:9), maupun versi komik biasanya (19:6).

Kesempatan memasukkan komik ke Youtube juga menarik dari sisi viewers. Bisa kebayang orang-orang seperti saya yang berpikir sama mencari episode terbaru karena tidak sabaran. Viewers-nya tinggi-tinggi. Ngalahin konten kreator yang bersusah payah membuat adegan hingga cerita.

Tidak ada yang salah tentang hal itu. Saya berpikir bahwa itu juga sebuah pekerjaan tidak mudah untuk membuatnya menjadi hal berbeda.

Saya malah jadi terinspirasi untuk membawa konsep slideshow postingan di blog ke dalam Youtube juga. Konsepnya sebenarnya sudah sering dipake, cuma belum pernah digunakan seperti pembuat komik ala Youtube.

Gambar : nama akun youtube yang ada di sana adalah salah satu akun penyedia komik online dan saya ikutin.

...

Dari sisi penggemar komik online, mendapatkan info episode terbaru adalah kepuasan. Namun kepuasan itu bila tidak diimbangi kuota yang mumpuni juga sama saja menjadikan kita kebangkrutan.

Mending yang rumah atau kantor atau kota tempat tinggalnya menyediakan banyak sarana wifi gratis. Kalau sebaliknya, masih mengandalkan paket data operator? Ya tidak mujur.

Mungkin cari paketan yang dapat memberi akses gratis Youtube atau bersabar saja demi kebaikan bersama.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh