Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Futsal Hari Selasa, Cedera Tangan

[Artikel 89#, kategori futsal] Setelah sempat absen Selasa minggu lalu karena hujan, hari Selasa ini (18/1), terasa menggembirakan. Sayangnya, perasaan itu ternodai dengan pergelangan tangan yang cedera karena salah menahan bola.

Sempat hujan kembali mengguyur Kota Semarang sore hari. Semoga saja tidak berlanjut hingga malam hari. Khawatir, tentu saja karena Selasa kemarin sudah gak jadi main.

Tangan kanan

Semua baik-baik saja awalnya. Beberapa kali penyelamatan gemilang membuat saya tidak salah memilih posisi penjaga gawang meski sebenarnya posisi terbaik adalah bukan kiper.

Tendangan kencang berhasil diblok, sundulan yang sempat mengecoh, sudah berhasil diantisipasi. Termasuk gerakan penyerang yang posisinya selalu berada di depan. Tipe yang tidak banyak bergerak, namun punya peluang 80% untuk mencetak gol.

Praha akhirnya datang. Bola yang berhasil diumpan ke Pak Eko dari rekannya, langsung disosor dengan tendangan ujung sepatu. Argghh... sakit sekali. 

Saya sempat terkapar memegang pergelangan tangan yang sangat sakit. Bola memang bisa ditepis, dan permainan masih berlanjut, sedangkan saya meringis kesakitan.

Sebenarnya saya sudah antisipasi dari posisi yang tepat. Namun sepertinya tendangan begitu kencang yang jaraknya kurang dari 2 meter. 

Posisi tangan menapak ternyata membuat pergelangan saya nyeri sekali. Seharusnya itu ditindu atau dibuang ke samping. Kalau menulis ini tentu bisa mikir, tapi saat di lapangan? Apalagi dengan jam terbang saya yang masih bau kencur.

Gambar ini ilustrasi, bukan diambil saat hari Selasa kemarin. Ini foto bulan November 2021.

...

Tidak menyenangkan cedera. Tapi tetap bersyukur jari jemari masih bisa menulis seperti di halaman ini. Namun untuk memegang barang yang berat, sangat nyilu. 

Setelah hari Selasa, saya akan kembali bermain hari Kamis. Hanya ada 2 hari untuk menginstirahatkan tangan yang cedera. Semoga saja sudah baikan esok harinya.

Kamis dipastikan saya tidak akan mengambil posisi jadi kiper. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Piala Usia U-23: Timnas Untuk Pertama Kalinya Kalahkan Korea Selatan