Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Ban Sepeda Bagian belakang Mendadak Kempes

[Artikel 28#, kategori sepeda] Untung saja keluar rumah bukan saat mau berangkat futsal. Bisa kacau jadinya. Pagi hari ketika ban sepeda mendadak kempes, apesnya setelah diperiksa di bengkel ternyata sangat parah.

Kamis pagi (27/1), niat hati ingin berbelanja kebutuhan, malah harus ikut antri di bengkel sepeda dekat rumah. Sudah ngantri, tidak ada tempat duduk pula. Terpaksa berdiri cukup lama.

Ban luar bolong

Kempes yang diderita sepeda ternyata dampaknya bukan saja karena bocor ban dalam saja, namun juga ban luar yang saat diperiksa malah bolong.

Bisa dikatakan ban luar memang sudah kondisi buruk. Entah kenapa saya baru menyadarinya. Saya memang buruk untuk merawat terhadap barang-barang yang cukup lama dipakai.

Kondisinya harus diganti

Bengkel yang sekarang berbeda dengan bengkel yang dulu. Semenjak tutup, andalan saya memang di sini. Si mbah, begitu sapaan saya setiap bicara. Dari segi umur memang bisa dikatakan sudah sangat senior, maka sapaan si mbah sudah seharusnya diucapkan.

Menurut si mbah, ban sepeda bisa diakali dulu. Namun setelah itu, segera diganti dengan ban luar yang baru.

Saat memikirkan uang yang dikeluarkan, saya jadi menyesal karena tidak pernah punya dana cadangan untuk sepeda. Jadinya pusing sendiri kala uang di saku sudah menjadi batu, alias uang logam keras yang tidak seberapa.

...

Ada-ada saja tantangan menjelang akhir bulan. Yang dipikir mulus, malah menjadi beban dari stimulus. Sudahlah, mari memikirkan dana darurat untuk kejadian di masa depan yang kurang lebih sama.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Piala Usia U-23: Timnas Untuk Pertama Kalinya Kalahkan Korea Selatan