Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Ban Sepeda Bagian belakang Mendadak Kempes

[Artikel 28#, kategori sepeda] Untung saja keluar rumah bukan saat mau berangkat futsal. Bisa kacau jadinya. Pagi hari ketika ban sepeda mendadak kempes, apesnya setelah diperiksa di bengkel ternyata sangat parah.

Kamis pagi (27/1), niat hati ingin berbelanja kebutuhan, malah harus ikut antri di bengkel sepeda dekat rumah. Sudah ngantri, tidak ada tempat duduk pula. Terpaksa berdiri cukup lama.

Ban luar bolong

Kempes yang diderita sepeda ternyata dampaknya bukan saja karena bocor ban dalam saja, namun juga ban luar yang saat diperiksa malah bolong.

Bisa dikatakan ban luar memang sudah kondisi buruk. Entah kenapa saya baru menyadarinya. Saya memang buruk untuk merawat terhadap barang-barang yang cukup lama dipakai.

Kondisinya harus diganti

Bengkel yang sekarang berbeda dengan bengkel yang dulu. Semenjak tutup, andalan saya memang di sini. Si mbah, begitu sapaan saya setiap bicara. Dari segi umur memang bisa dikatakan sudah sangat senior, maka sapaan si mbah sudah seharusnya diucapkan.

Menurut si mbah, ban sepeda bisa diakali dulu. Namun setelah itu, segera diganti dengan ban luar yang baru.

Saat memikirkan uang yang dikeluarkan, saya jadi menyesal karena tidak pernah punya dana cadangan untuk sepeda. Jadinya pusing sendiri kala uang di saku sudah menjadi batu, alias uang logam keras yang tidak seberapa.

...

Ada-ada saja tantangan menjelang akhir bulan. Yang dipikir mulus, malah menjadi beban dari stimulus. Sudahlah, mari memikirkan dana darurat untuk kejadian di masa depan yang kurang lebih sama.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat