[
Artikel 37#, kategori blog] Hari minggu, saya punya aktivitas bagus sebenarnya. Akademi berbagi yang sering saya ikuti, punya guru yang menarik. Saya pikir ini kesempatan bagus buat postingan blog dotsemarang sambil mencoba fitur
live blogging dari sana. Ditambah dengan lokasinya yang juga sangat menarik dari sisi konten, yaitu Museum Ranggawarsita.
Akber Semarang edisi 136 menghadirkan Dik Doank sebagai guru hari ini. Semua persiapan sudah saya buat hingga tak sadar, jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Satu jam dari jadwal acara dimulai sekitar 3 sore. Meski ujung-ujungnya, acara dimulai pukul 4 sore.
Rencana matang saya sebenarnya saya ingin menggunakan sepeda dari rumah ke Museum Ranggawarsita. Karena fokus pada pembuatan konten live blog, saya gagal mengeksekusinya dan terpaksa menggunakan layanan Uber. Ya sudah, mau gimana lagi.
Di luar tema
Live blog buat saya sangat berbeda dengan live tweet, karena saya fokus pada blog, saya tidak ingin beramin Twitter dahulu. Meski fokus pada platform, cara kerjanya hampir sama sebenarnya.
Dik Doank datang seperti rencana awal mengapa saya mengikuti kelas. Dengan mengusung tema 'the education we need', harapan saya adalah mendapatkan banyak ilmu yang bisa saya serap sambil belajar juga tentang kehidupannya.
Namun semua harapan saya kandas. Apa yang dibicarakan, di luar apa yang saya pikirkan. Sepertinya kali ini kegagalan live blogging bukan karena koneksi yang ngadat, tapi karena pembicara yang keluar jalur dari tema. Jujur, saya kecewa. Namun...
Apa yang dibicarakan lebih berbobot dari sekedar berbicara tentang tema. Saya yakin, semua peserta yang ada di ruangan yang sama dengan saya, pasti tidak menyangka. Meski berbeda, saya percaya mereka semua sangat suka dengan apa yang dibicarakan sore itu.
Intinya apa yang dibicarakan waktu itu adalah lebih ke sisi religius manusia dengan Tuhannya. Banyak hal yang benar-benar menampar kami tentang apa yang kami yakini maupun sudah kami tinggalin. Cerita selengkapnya, semoga saya dapat menuliskannya.
Sangat menakjubkan
Saya tidak menulis ini untuk mengatakan bahwa kelas Akber yang saya ikuti hari ini gagal atau gimana? Lebih dari itu, saya menyukai dengan apa yang disampaikan Dik Doank. Benar-benar sangat menakjubkan, langsung kena di hati.
Kegagalan Live Blogging hari ini memang membuat kerja keras saya siang harinya seperti sia-sia. Ini bisa jadi pelajaran berharga saya kali ini dan saya bersyukur bahwa saya belum publish tentang live blogging hari ini.
...
Selain masalah koneksi internet yang membuat gagalnya bloger seperti saya untuk melakukan live blogging, masalah lainnya adalah pada pembicara yang tiba-tiba mengubah tema.
Saya belajar dari permasalahan ini tentang kepastian dan timing yang tepat saat melepaskan postingan secara live untuk dipublish. Karena postingan live blogging masih ada di kotak draft, saya masih merasa aman. Coba kalau saya sudah publish beberapa jam sebelumnya, bisa-bisa saya seperti makan kue yang kadaluwarsa saja. Alias basi.
Jadi, bila kamu ingin live blogging, usahakan membuat persiapan matang. Mulai dari timing waktu hingga yang dasar-dasar, kita harus mengerti. Kadang apa yang kita pikir benar, bisa melenceng saat bertemu dengan yang sebenarnya.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar