Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Juara Liga Blogger Indonesia Tahun 2017, Bloger Debutan dan Seorang Mahasiwi


[Artikel 49#, kategori LBI] Akhirnya, Liga Blogger Indonesia musim kelima tahun 2017 sudah menyelesaikan kompetisinya. Blog LBI sudah merilis siapa yang juara pada awal Agustus kemarin. Seorang debutan dan perempuan manis yang berhasil mematahkan prediksi saya sebenarnya untuk merebut juara tahun ini. Selamat, saya ucapkan.

Dari nama-nama besar (bloger pengalaman yang biasa mengikuti kompetisi LBI), saya optimis bakal ada calon juara dari mereka. Mungkin saja, keikutsertaan para juara sebelumnya, akan mematahkan rekor pertama kali jika ada bloger yang mampu menjuarai lebih sekali. Nyatanya, tidak.

Nama-nama besar tersebut malah banyak yang keok, tidak mau tanding dan bahkan menghindar dari jadwal yang berlangsung tiap pekan. Saya menyadari kompetisi ini sangat sulit buat mereka, terlebih hadiah yang diharapkan juga tidak seperti yang mereka bayangkan.

Oh ya, saya membayangkan nama Rindang, bloger dari Kalimantan Selatan sebagai calon juara kuat. Konsistennya jangan ditanya, kotak komentarnya pun selalu penuh. Namun takdir berkata lain.

Afrianti Eka Pratiwi, pemalu yang konsisten

Tidak banyak peserta LBI yang bisa saya jumpai, sekedar bertatap muka atau bersalaman. Namun buat Afri, juara LBI musim ini, saya sudah pernah bertemu dengannya. Waktu itu acara yang berhubungan dengan Genpi Jateng, komunitas yang dibuat Kemenpar.

Pertama kali bertemu, seperti perempuan kebanyakan yang pemalu dan ramah. Yang menarik dari dia adalah konsisten dalam berkompetisi. Ia adalah mahasiswi dari Purwokerto, meski aslinya dari Bogor.

Berhasilnya Afri menjuarai kompetisi LBI dengan format baru dan pertama kali ini, membuat tren debutan juara LBI terus berlanjut. Saya pikir ini menarik dan sebuah kesimpulan yang dapat ditarik adalah bloger baru selalu punya semangat tinggi daripada bloger lama yang syarat pengalaman.

Tidak ada unsur KKN tentang juara musim ini meski saya pernah bertemu. Dari sekian bloger yang berkompetisi, malah ada beberapa yang meminta keringan tiap pekan. Namun itu tidak masalah, karna kompetisi saya jamin tetap terjaga kualitasnya.

...

Sekali lagi, selamat buat Afri yang berhasil menjuarai Liga Blogger Indonesia musim ke-5/2017. Saya berharap, setelah kompetisi ini berakhir, semangat ngeblog tidak berakhir sia-sia. Bila ingin menulis seminggu sekali, maka konsistenlah di sana. Dan sebaliknya. Jangan sampai setelah juara, blognya dibiarkan berdebu berbulan-bulan.

Terima kasih buat Afri atas dedikasinya kali ini.

Ditengah keberhasilan ini, saya ingin mengumumkan pemberitahuan singkat tentan kompetisi LBI selanjutnya. LBI tahun 2018, akan saya istirahatkan dulu. Itu artinya, tidak ada kompetisi tahun depan. Bila kedepannya lagi, ada perubahan, segera saya kabarin.

Keputusan ini tidak mudah saat banyak calon peserta bertanya kapan dibuka lagi pendaftaran LBI. Maafkan saya untuk sekarang. Dan terima kasih, atas apresiasinya.

Dan saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh peserta LBI musim 5/2017 atas kekurangan dan kekhilafan selama menyelenggarakan LBI kelima ini.

Artikel terkait :

Komentar

  1. Demi apa aku baru baca ini, Kak! Hahahahaha. Makasih lho.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe.. demi sesuap nasi. Alah... haha.
      Selamat sekali lagi, yah.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh