Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Pria Beruntung

Linimasa Twitter begitu menyenangkan akhir-akhir ini, hanya saja banyak cerita yang akhirnya tak terpendam keluar dilampiaskan. Terutama para wanita yang menganggap hubungan mereka tidak sempurna. Kata sakit, menyedihkan dan membenci jadi bumbu cerita. Andai mereka bertemu pria seperti saya yang selalu menganggap hidup adalah keberuntungan.

Apa kabar saya hari ini? Akhirnya ganti cover juga yang sudah satu tahun dipertahankan. Lelah sekali menjaga dia yang tiba-tiba datang lagi dan kemudian menghilang lagi. Ditambah masalah keluarga yang tak pernah saya prediksi akan ikut menyeret saya yang biasanya begitu tenang di dalam kamar.

Pria beruntung

Tidak terasa tahun ini saya berusia 36 tahun. Belum menikah dan masih berusaha meminta kepada Tuhan untuk dikabulkan sebuah permintaan bahwa saya ingin sekali seumur hidup saya bisa menikah.

Ternyata di umur sekarang ini, kekhawatiran mulai terasa. Bukan karena cemburu melihat dunia sekitar terus berputar dan bahagia, tapi saya sadar saya memerlukan pasangan. Tidak bisa hidup sendiri.

Pria beruntung akan menemani saya dalam mengarahkan nahkoda baru blog ini. Sebuah batas yang saya sematkan agar tidak menjadi dilema dan setidaknya bisa memberi inspirasi ketika seseorang akan beranjak  usia seperti saya.

Di usia sekarang memang terasa menyedihkan kala pengalaman yang luar biasa di masa muda tidak berguna. Terutama urusan perempuan, apakah itu karma atau Tuhan tidak ingin membuat saya terpukul andai diberikan, kemudian diambil kemudian. Saya banyak melihat ini dan itu sedihnya lebih dari sekedar putus dengan pasangan.

Kedatangan saya di Kota Semarang juga saya anggap beruntung. Bahkan laptop yang saya gunakan untuk menulis ini juga bagian dari keberuntungan. Semoga ASUS tidak mengambilnya..eh ngelunjak. 😅

Cukup sampai di sini saja pengumumannya tentang tema blog saya setahun ke depan. Semoga saya lebih banyak lagi mendapatkan keberuntungan.

Sebagai pria cancer, saya sangat setia dan ingin selalu ceria. Hanya saja, selalu ditinggalkan. Mari kembali mendekam dalam kesunyiaan. Sehat selalu buat kita semua. 

Artikel terkait :

Komentar

  1. artikelnya bagus dan informatif, jangan lupa mampir ke situs kami <a href=">safarinesia.com</a>

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya