Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Saya Bukan Wanita, Tapi Pria


Ini kesekian kalinya saya dipanggil mbak lewat pesan singkat atau SMS. Mau gimana lagi, nama saya memang seperti nama wanita. Tapi saat menyertakan nama saya dari orang yang tidak dikenal, bukankah itu berarti ia sudah mencari tahu atau melihat foto saya dulu.

Saya langsung cepat-cepat menulis tentang kejadian hari ini. Buat saya ini menarik, kadang juga geli. Apalagi yang kirim pesan ingin mengajak kerjasama dengan dotsemarang untuk media partner acaranya.

Membual soal nama

Dari jaman sekolah dulu saat ditanya soal nama, saya selalu membual. Saya selalu bilang bahwa dulu orang tua saya menginginkan anak perempuan. Mereka sudah menyiapkan nama 'Asmara' mungkin pada saat itu.

Karena yang muncul adalah anak laki-laki, mereka merubahnya dengan mengganti huruf belakang dari 'A' menjadi 'i'. Dan jadilah Asmari seperti sekarang. Entah, mengapa juga tidak ada nama panjangnya.

Sudah-sudah, saya hanya membual saja alias bohong. Saya benar-benar nggak tahu mengapa saya diberi nama meski saya tahu saya lahir di malam jumat manis..hehe..

Berharap tidak terulang

Seperti mengharapkan es teh manis di siang hari, kenyataannya tidak manis seperti yang dibayangkan. Saya lupa minta gula dan biasanya es teh ini disebut teh tawar.

Saya hanya berharap kejadian ini tidak terulang meski pasti terulang karna sebuah nama. Semoga saat saya punya anak kelak, saya tidak salah memberi nama yang bakalan nasib anak saya seperti saya.

...

Mengibaratkan sebuah nama itu dalam dunia pemasaran seperti bilang, ini produk susu tapi karna namanya viagra, malah yang ada dikira obat kuat. Sungguh terlalu.

Meski begitu, saya tetap menghormati nama yang diberi orang tua saya ini. Selalu ada arti untuk sebuah nama dan harapan yang sangat tinggi untuk si anak.

Semoga orang tua di era sekarang tidak salah memberi nama.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng