Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Tantangan Blogger di Sebuah Acara


Saya tidak menyadari bahwa hambatan terbesar saya duduk di sini (acara) ternyata jaringan internetnya bermasalah. Padahal segala persiapan sudah saya persiapkan dengan baik. Begini deh kalau maksa jadi blogger.

Tanpa sadar saya mendapati konten saya setahun lalu, tahun 2015, yang judulnya 'Tantangan Blogger : Menciptakan Konten yang Tidak Ada'. Tulisannya tepat ditulis bulan Juni juga. 

Apa hubungannya? Hanya sebuah kalimat pembuka yang menarik untuk dibaca dan Anda akan terjebak dalam postingan tersebut. Haha... Ah, lupakan. 

Blogger suka live tweet

Tren blogger saat ini bila hadir di event atau acara, mereka akan berkicau meski tanpa komando. Termasuk saya mungkin yang hadir di acara NextDev di Auditorium Imam Bardjo, Undip Peleburan.

Saya pikir karena acaranya juga memang keren, patutlah saya bagi. Segala hal yang berhubungan dengan media sosial tentu sudah saya antisipasi seperti membawa powerbank. Takut aja habis di jalan, apalagi ada event selanjutnya.

Media sosial tentu akan berhubungan dengan smartphone dan koneksi. Makanya di era teknologi sekarang, yang mengaku blogger, bukan sekedar pemilik, harus juga mempunyai akun twitter. Alasannya sudah saya posting di sini.

Namun bencana itu datang saat koneksi dalam gedung bermasalah. Apakah ini sabotase operator sebelah mengingat acaranya ini adalah acara mereka. Entahlah mengapa saya jauh mikirnya kesana bila mengingat tempat ini berada di tengah kota.

Solusi

Tantangan blogger di sebuah acara salah satunya adalah jaringan atau koneksi Internet yang bermasalah. Makanya, alasan memiliki lebih dari 1 gadget itu juga penting. Biar dapat digunakan salah satunya bila kejadiannya begini.

Tapi ternyata masalah saya benar-benar komplit. Dua operator saya bermasalah semua untuk digunakan. Dan mau tidak mau, karena saya menggunakan 3 operator dan operator ini adalah yang buat acara, akhirnya digunakan juga. Untungnya aktif dan masih ada pulsa.

Benar-benar apes memang. Operator andalan tidak berguna di sini. Apalagi operator cadangan yang katanya sudah digunakan banyak kota. 


Masalah

Bagaimana dengan akses wifi? Waktu itu memang banyak wifi yang dapat digunakan. Namun hanya 1 yang konek (ya iyalah). Dan jaringan tersebut meski konek, aktivitas internet tetap saja loading.

Karena operator bermasalah, saat menggunakan lebih dari 1 gadget juga harus tahu masalahnya. Apalagi yang hidup pas-pasan seperti saya untuk koneksi. Punya lebih 1 gadget dan 3 operator mau tidak mau harus punya pulsa dan kuota lebih tiap bulan.

Soal kuota masih bisa diatasi semisal tidak digunakan asal, pulsanya ada. Jadi saat bermasalah dengan 1 operator, gunain aja operator satunya lagi dengan hanya membeli kuota harian. Masalah beres seharusnya.

...

Memang benar, tidak semua blogger mau live tweet di sebuah acara. Beberapa orang disekitar saya mengatakan demikian. Selain karena tidak aktif di twitter, kadang juga masalah koneksi jadi persoalan. Meski itu hanya alasan.

Banyak faktor yang dialami blogger sebenarnya saat di sebuah acara. Meski begitu, seorang blogger yang mengikuti tren saat ini tentu harus mampu menjawab segala tantangan yang datang kepadanya.

Ingat, siapa pun yang menaruh tulisan di blog, maka ia disebut blogger. Lalu, seberapa spesial Anda saat disebut blogger tanpa perlu Anda menyanggah bahwa saya bukan seleb blog?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat