Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Kamu Hebat, Sayang!

[Artikel 44#, kategori Cinta] Lega, kata yang menandakan bahwa apa yang sudah dilakukan selama 6 bulan ini tidak sia-sia. Kamu hebat. Sekarang waktunya kamu beristirahat. Menikmati waktu tidur lebih pulas tanpa harus buru-buru setiap paginya.

Suara musik terdengar di udara malam yang sedang merayakan Hari Kemerdekaan. Malam tadi, masyarakat Semarang pada umumnya, termasuk sekitar rumah, menggelar malam tirakatan. Semacam rasa syukur untuk peringatan hari jadi Bangsa Indonesia.

Tangan saya meraih ponsel yang tak jauh dari kepala saya. Respon saya sangat tinggi ketika bunyi pesan masuk dari dia. Meski mata masih sayup, saya masih sempat melihat arah jam digital di ponsel yang menunjukkan pukul 1 dini hari.

Pesan dari dia

Enam bulan pekerjaannya di negeri seberang akhirnya berakhir. Sebuah rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada saya karena terus menemaninnya.

Saya hanya bisa ucapkan bahwa kamu sangat hebat.

Saya tahu bagaimana ia melewati 6 bulan tidaklah mudah. Perasaannya, waktu terbuangnya, penderitaannya, dan segala tetek bengek antara dia dan saya.

Ini sungguh indah ketika akhirnya sampai pada titik ini. Selamat beristirahat kamu. Tidurlah dengan pulas dan nikmatilah setiap nafas.

Kamu berhak mendapatkan penghargaan untuk kerja kerasmu.

Terima kasih untuk tetap tegar dan sabar.

Aku menyayangimu.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh