Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Kamu Hebat, Sayang!

[Artikel 44#, kategori Cinta] Lega, kata yang menandakan bahwa apa yang sudah dilakukan selama 6 bulan ini tidak sia-sia. Kamu hebat. Sekarang waktunya kamu beristirahat. Menikmati waktu tidur lebih pulas tanpa harus buru-buru setiap paginya.

Suara musik terdengar di udara malam yang sedang merayakan Hari Kemerdekaan. Malam tadi, masyarakat Semarang pada umumnya, termasuk sekitar rumah, menggelar malam tirakatan. Semacam rasa syukur untuk peringatan hari jadi Bangsa Indonesia.

Tangan saya meraih ponsel yang tak jauh dari kepala saya. Respon saya sangat tinggi ketika bunyi pesan masuk dari dia. Meski mata masih sayup, saya masih sempat melihat arah jam digital di ponsel yang menunjukkan pukul 1 dini hari.

Pesan dari dia

Enam bulan pekerjaannya di negeri seberang akhirnya berakhir. Sebuah rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada saya karena terus menemaninnya.

Saya hanya bisa ucapkan bahwa kamu sangat hebat.

Saya tahu bagaimana ia melewati 6 bulan tidaklah mudah. Perasaannya, waktu terbuangnya, penderitaannya, dan segala tetek bengek antara dia dan saya.

Ini sungguh indah ketika akhirnya sampai pada titik ini. Selamat beristirahat kamu. Tidurlah dengan pulas dan nikmatilah setiap nafas.

Kamu berhak mendapatkan penghargaan untuk kerja kerasmu.

Terima kasih untuk tetap tegar dan sabar.

Aku menyayangimu.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

Kembali ke Jogja: Pulang