Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Membuatnya Selalu Bahagia

[Artikel 35#, kategori wanita] Menjelang 6 bulanan, ia semakin sensitif. Sedikit saja kesalahan, ia tak segan marah. Kartu andalannya pasti ia keluarkan. Kalau sudah begini, saya harus menghiburnya. Tak peduli kata 'bacot' sering keluar. Minggu ini, membuatnya selalu bahagia adalah keharusan.

Menjadi dewasa, lagi-lagi menulis ini, benar-benar sulit. Ingin marah juga, ngambek juga, malah dikira tidak jauh dengan kelakuan anak muda yang baru melihat dunia. Malu sama umur. Ini benar-benar dituntut mengerti dan memahami. Satu sisi aman, satu sisi menderita karena sadar diri.

Entah sampai kapan? Apakah saya bisa santai sejenak dan melihatnya lebih dewasa atau saya harus tetap mengayomi nya.

Mari berpikir lebih jernih. Semua butuh pengorbanan. Tinggal sejauh mana itu dilakukan. Tidak semua orang mampu bertahan. Membuat seseorang yang dicintai bahagia selalu tentu tidaklah salah.

Mumpung masih bisa dilakukan, mengapa tidak diusahakan. Berjuanglah dengan semangat selama itu masih didekap. Dan menyerahlah, bila memang sudah ikhlas pergi demi kebahagiannya.

...

Tidak peduli apa yang terjadi. Minggu ini saya berkomitmen pada diri sendiri untuk membuatnya selalu bahagia. Saya selalu jatuh cinta kepadanya, entah kenapa menulis ini membuat saya tenang dan bersemangat.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh