Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Komunikasi Mulai Berubah

[Artikel 43#, kategori Cinta] Ini adalah sebuah perjalanan dan wajar. Keindahan dan kesenangan di awal tidak selalu dapat dirasakan. Terkadang, saya merindukan awal-awal kami berbicara. Dan sekarang saya menyadari bahwa ini sudah tidak sama.

Saya tahu tidak mudah menjalani hari-hari dengan berbagai lingkungan yang memberi tekanan. Perasaan yang tidak menentu, mood yang jatuh hingga sikap yang tak sengaja menjadi kebiasaan yang akhirnya selalu dijaga.

Saya mulai terbiasa ketika ia pergi begitu saja. Diam seharian tanpa kata dan ucapan pulang ketika ia tiba di rumah.

Munafik bila tidak kesal karena merasa dicuekin. Hanya saja sekali dihancurkan moodnya, ia seperti angsa yang menyerang dengan sosornya saat didekatin. Lebih baik menjauh dari masalah.

Saya ingin mengatakan kepadanya bahwa kita baik-baik saja, maka tetaplah kuat. Saya akan ikuti apa maunya dan tolong, bertahanlah.

...

Saya tidak mendapatinya siang hari ketika ia mengingatkan saya tentang makan siang. Saya tidak melihatnya seharian dan hanya menemukannya saat pagi hari. Terkadang saya merasa bersalah saat kami ada waktu, malah membuatnya sedih.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh