Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

6 Bulan

[Artikel 45#, kategori Cinta] Akhirnya tiba juga di ujung jalan penantian yang ditunggu-tunggu. Hari-hari menuju ke sini sangat tidak mudah. Bukan hanya dicuekin, ditambah ponselnya yang mendadak rusak, komunikasi kami benar-benar terhenti. Banyak hal yang terjadi, saya bersyukur ia tetap mau memegang janji.

Saya masih ingat bagaimana ia menjelang hari-harinya selesai kontrak tempatnya bekerja berakhir, komunikasi kami terhenti. Saya tahu itu tidak mudah. Saya merasa perubahan yang terjadi begitu cepat. Padahal sebentar lagi.

Andai saya tidak belajar memahami, mungkin saya seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Itu bukan rindu, tapi kehilangan semesta yang selama ini dikelilingi olehnya.

Sebuah tantangan

Ia mendadak menjadi orang lain. Tidak ingin diganggu oleh saya. Saya terus menahan diri, agar tidak membuatnya menjadi runyam. Tidak ada posisi tawar menawar kali ini.

Belum selesai menahan diri dengan rasa sabar, mendadak ponselnya rusak. Beberapa hari tidak berkomunikasi rasanya ada yang hilang.

Untunglah kesabaran diuji kali ini tetap bertahan. Dua hari, tiga hari dan akhirnya ia menghubungi. Suara yang saya rindukan mendadak terdengar manis.

Senangnya ia mengatakan rindu

Seperti menang lotre, perasaan saya sangat bahagia ketika ia mengatakan rindu setelah beberapa hari kehilangan komunikasi. 

Itu benar-benar menakutkan. Menghubungi rekan-rekan disekitarnya bukannya menjadi lega, malah bisa menjadi malapetaka.

Ia mengatakan rindu dari ponsel temannya yang ia pinjam. Perasaan selama ini, sayalah yang tak bisa menahan rasa sabar karena rindu. Ternyata ia merasakan apa yang saya rasakan juga, kehilangan seseorang yang menemani setiap hari.

Saya sangat bahagia waktu itu. Entahlah, momen ini berbeda dari biasanya. Kesabaran saya menahan diri berbuah manis kali ini.

Hari-hari bahagia 

Akhirnya keputusan mengganti ponsel lamanya dengan merek yang lain membuat hari-hari menjelang 6 bulan terasa manis.

Kami kembali menghabiskan waktu bersama. Meski hanya lewat video call, raga kami seolah sangat dekat. Yang paling banyak masuk ke kuping saya adalah bagaimana kerja kerasnya menahan diri untuk tidak makan.

Ia benar-benar bahagia setiap menceritakan hasil timbangan berat badannya. Saya ingin sekali bilang itu sudahlah, ayo tetap sehat. Tidak perlu diet.

Tapi itu hanyalah pikiran. Tidak mungkin kebahagiannya yang katakan harus saya hancurkan karna membuatnya patuh pada saya.

Cinta hanya perlu mendengar, dan pastikan ia selalu tersenyum lebar. Apakah itu sikap bohong atau tidak, jangan sampai menyesal belakangan.

...

Selamat 6 bulan, sayang. Maafkan diriku yang kali ini tidak merayakan karena ketiduran. Sungguh ucapan yang kamu buat membuatku terharu.

Sekali lagi, selamat buat kita. Akhirnya kamu pulang dan aku sudah tidak sabar menantimu. Mendekapmu, memelukmu dan melakukan apa yang selama ini tidak dapat dilakukan karena jarak yang memisahkan.

Terima kasih, sayang.
Udah bertahan dan terus bekerja keras agar hubungan kita tidak berakhir.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

Berkenalan dengan Istilah Cinephile