Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Pulang

[Artikel 31#, kategori Amir] Menyenangkan bisa pulang. Bertemu orang rumah, keluarga dan mengenang masa silam. Namun pulang jangan disalahartikan. Seolah tanpa beban dan membiarkan keadaan.

Akhir pekan selalu datang dengan penuh harapan. Hari-hari yang sibuk mungkin bisa dimaklumi menjadi alasan ketika tempat tinggal yang dijadikan pijakan malas diperhatikan. Sayangnya, kita hidup tidak sendirian. Ada orang lain yang bekerja keras untuk membersihkan.

Harapan demi harapan selalu sirna tak kala tubuhnya tak bergerak sama sekali. Terkadang malah pergi untuk melepaskan penat dengan pergi ke gunung. Atau sibuk karena pekerjaan belum usai dan menghabiskan akhir pekan tanpa sadar.

Ketika tubuhnya tidak pergi ke mana-mana, harapan itu datang lagi. Sayang kembali sirna dan berakhir menjadi petang. Ia tak melakukan apa-apa juga.

Pulang

Kini, kesempatan datang lagi. Akhir pekan malah pulang. Meninggalkan pekerjaan rumah yang tak mungkin dihandle seorang diri layaknya pembantu yang tak dibayar.

Parahnya, kebiasaan yang bertahun-tahun terus dikatakan juga tak hilang. Berubah, kata saya. Nyatanya air sudah jatuh ke bumi tanpa ada orangnya yang sudah pergi.

Pulang, sebuah harapan yang terpendam buat saya. Namun pulang baginya adalah perasaan dendam saya yang tak akan pernah padam. Akhir pekan yang diharapkan, malah seolah sampah berantakan.

Sial! 

Artikel terkait :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Halo, Mei 2024