Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Elclasico Pertama Musim 2024/2025 : Madrid Dibantai Barcelona 0-4

[Artikel 72#, kategori Real Madrid] Menjelang pekan ke-11 La Liga saat Madrid berjumpa Barcelona, saya sampai harus beli jajanan Bolang-baling untuk dimakan dini hari nanti (27/10) pada pagi harinya (26/10). Saya sangat mempersiapkan diri untuk pertandingan klasik ini. Namun semua mendadak salah perkiraan setelah hasil yang diraih.

Ancelotti kali ini patut disalahkan karena egonya yang ingin memberikan panggung pada Mbappe meski sang pemain selalu gagal membobol gawang Barca. Jika ia memahami kondisinya, seharusnya ia mengganti seperti saat melawan Dortmund di Liga Champions sebelumnya.

Biarkan Vini mengambil panggungnya agar tim tidak keluar dari lapangan dengan hanya menunjukkan punggungnya saja (kalah). Sayang ego Ancelotti sangat bebal kali ini.

Lunin kena mental

Babak pertama Madrid sebenarnya menunjukkan siapa tuan rumahnya. Berbagai peluang dilesakkan namun masih saja antara dihalau kiper atau peluit wasit yang ditiup karena dianggap offside.

Jika Mbappe bisa mengubah skor, tentu semangatnya berbeda. Tiap orang setelah kebobolan lebih dari 2 gol sudah pada merasa kalut. Militao paling banyak melakukan kesalahan di belakang.

Sampai-sampai Lunin juga harus kena mental melihat permainan timnya yang kacau balau babak kedua. Lunin yang seharusnya turun dengan rasa bangga karena kiper utama cedera terpaksa gigit jari melihat gawangnya kebobolan 4 kali.

Kekalahan perdana di La Liga

Untuk mencari siapa yang salah, tentu sangat mudah di lapangan. Terutama para pemain. Namun sang pelatih juga harus mengambil tanggung jawab atas keputusannya yang kali ini tidak sesuai prediksi.

Pekan ke-11 La Liga terasa tidak menyenangkan untuk kembali diingat ke depannya. Saya harap Madrid bangkit kembali dan sang pelatih tidak lagi begitu egois mempertahakan Mbappe yang gagal berkontribusi.

Klasmen sementara menempatkan Madrid berada di posisi ke-2 di bawah Barcelona. Jika di La Liga, Madrid baru pertama kali merasakan kekalahan, maka secara keseluruhan ini adalah kekalahan kedua kalinya usai sebelumnya kalah di Liga Champhions.

Post by @asmaridexter
View on Threads

Mari kita terima kekalahan kali ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat