Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Elclasico Pertama Musim 2024/2025 : Madrid Dibantai Barcelona 0-4

[Artikel 72#, kategori Real Madrid] Menjelang pekan ke-11 La Liga saat Madrid berjumpa Barcelona, saya sampai harus beli jajanan Bolang-baling untuk dimakan dini hari nanti (27/10) pada pagi harinya (26/10). Saya sangat mempersiapkan diri untuk pertandingan klasik ini. Namun semua mendadak salah perkiraan setelah hasil yang diraih.

Ancelotti kali ini patut disalahkan karena egonya yang ingin memberikan panggung pada Mbappe meski sang pemain selalu gagal membobol gawang Barca. Jika ia memahami kondisinya, seharusnya ia mengganti seperti saat melawan Dortmund di Liga Champions sebelumnya.

Biarkan Vini mengambil panggungnya agar tim tidak keluar dari lapangan dengan hanya menunjukkan punggungnya saja (kalah). Sayang ego Ancelotti sangat bebal kali ini.

Lunin kena mental

Babak pertama Madrid sebenarnya menunjukkan siapa tuan rumahnya. Berbagai peluang dilesakkan namun masih saja antara dihalau kiper atau peluit wasit yang ditiup karena dianggap offside.

Jika Mbappe bisa mengubah skor, tentu semangatnya berbeda. Tiap orang setelah kebobolan lebih dari 2 gol sudah pada merasa kalut. Militao paling banyak melakukan kesalahan di belakang.

Sampai-sampai Lunin juga harus kena mental melihat permainan timnya yang kacau balau babak kedua. Lunin yang seharusnya turun dengan rasa bangga karena kiper utama cedera terpaksa gigit jari melihat gawangnya kebobolan 4 kali.

Kekalahan perdana di La Liga

Untuk mencari siapa yang salah, tentu sangat mudah di lapangan. Terutama para pemain. Namun sang pelatih juga harus mengambil tanggung jawab atas keputusannya yang kali ini tidak sesuai prediksi.

Pekan ke-11 La Liga terasa tidak menyenangkan untuk kembali diingat ke depannya. Saya harap Madrid bangkit kembali dan sang pelatih tidak lagi begitu egois mempertahakan Mbappe yang gagal berkontribusi.

Klasmen sementara menempatkan Madrid berada di posisi ke-2 di bawah Barcelona. Jika di La Liga, Madrid baru pertama kali merasakan kekalahan, maka secara keseluruhan ini adalah kekalahan kedua kalinya usai sebelumnya kalah di Liga Champhions.

Post by @asmaridexter
View on Threads

Mari kita terima kekalahan kali ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh