Catatan
Agak Kurusan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Seni bertahan hidup yang saya lakuin beberapa bulan belakangan akhirnya membawa dampak. Tubuh saya terlihat agak kurusan. Saya bingung untuk menjelaskannya karena faktanya memang saya melakukan penghematan dalam banyak hal, khususnya makanan.
Perkataan pertama datang di bulan September dari rekan futsal yang menyebut saya agak kurusan. Lalu, awal bulan Oktober, rekan wartawan yang saya kenal dan sedang dalam acara yang sama mengatakan yang sama.
Memang agak kurusan?
Saya ingat terakhir kali menimbang berat badan di bulan Agustus. Saat itu berat saya kisaran 50 Kg. Padahal awal-awal bulan tahun ini, berat badan saya hampir mendekati 60 kg. Sangat terasa perubahannya makin ke sini.
Apa yang sebenarnya terjadi? Ya, saya memang sedang menerapkan seni bertahan hidup semenjak orang rumah tidak lagi ramah dengan keuangan. Maksudnya itu perekonomian keluarga yang saya tempati sedang ikat pinggang.
Mau tidak mau saya terkena dampak juga. Hanya mengandalkan blog sebagai penghasilan, jelas itu tidak masuk diakal di era sekarang. Apalagi tipe pekerjaan yang saya geluti murni ulasan pribadi dan liputan media.
Terus mau sampai kapan jika begitu? Saya pun tidak mengerti mengapa saya masih melakukannya. Satu sisi tidak ada masa depan untuk membuat saya jadi orang kaya, sisi lain saya menjaga apa yang saya kerjakan sejak awal.
Pukulan pertama yang saya terima memang membuat saya terus memikirkan strategi besok makan apa. Apalagi tidak ada penghasilan sama sekali. Bersyukur mendekati akhir tahun ada rejeki yang mendadak datang.
Pukulan kedua adalah keadaan rumah tidak lagi seperti semula. Terkadang saya harus mencari solusi atas permasalahan yang tidak saya lakukan, mengingat peran saya di rumah juga bukan sebagai pemilik rumah sebenarnya.
Ya, saya hanya numpang dan harus sadar diri dengan posisi. Apa yang bukan hak milik, tentu harus mengalah dengan keadaan. Inginnya berjuang dengan cara hemat, namun dihantam dengan realita siapa saya?
Badai pasti berlalu
Saya berusaha keras menjalani hidup dengan rasa syukur. Hanya saja terkadang kerja keras tersebut tidak bisa segera saya rasakan. Seperti dapat job ngerjain artikel, uang yang didapat bukannya ditabung atau dihemat, malah harus bersiap kehilangan.
Saya masih terjebak dengan pinjaman online yang akan berakhir tahun 2025. Uang yang datang hanya bisa lewat saja. Gimana mau merencanakan masa depan buat nikah kalau begini.
Saya mengerti hidup tidak mudah dan keras. Namun saya berharap hidup saya seperti sebuah pepatah yang terkenal 'berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.'
Mari percaya bahwa badai pasti berlalu. Yang sekarang dilakukan adalah bagaimana caranya untuk terus bertahan agar dapat melihat hari esok yang lebih baik lagi.
...
Saya akui tubuh saya memang agak kurusan sekarang. Bukan karena obat-obatan atau stress maupun depresi. Itu hanya karena apa yang saya makan kudu dihemat seminimal mungkin.
Membayangkan beras 1 kg dimakan untuk persediaan satu minggu bagaimana rasanya? Atau beli tempe 6 ribu untuk dimakan 2 minggu.
Saat memikirkan pengeluaran tersebut, seketika saya ditampar bahwa isi dompet pun tidak bersisa. Tabungan online pun hanya ada Spaylater yang seakan memberi rasa percaya diri sebagai orang kaya, namun khawatir tiap awal bulan untuk melunasinya.
Sehat-sehat ya, badan. Maafkan diriku hari ini yang tidak bertanggung jawab menjadikanmu lebih berisi dan hebat.
Artikel terkait :
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar