Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Halo, Oktober 2024

[Artikel 141#, kategori catatan] Saya tidak menyangka mendapat pukulan telak bukan tentang bertahan dari kerasnya kehidupan. Melainkan dari sisi dalamnya atau sekitar yang mengelilingi saya. Ini memang bukan sesuatu yang baru, tapi kali ini benar-benar membuat saya babak belur dan merasa akan menyerah saja.

Halo, Oktober. Awal bulan jatuh pada hari Selasa. Hari ini adalah hari yang saya tunggu karena ada acara yang akan saya datangin. Saya harap nanti bisa banyak membawa manfaat. Terlebih lagi, ini event nasional.

Rencana jual laptop lagi

Saya pikir akan selalu hidup tenang dan nyaman semenjak memasuki usia 30-an. Kata sepi dan kemewahan yang saya idamkan akhir-akhir ini entah kenapa jadi terganggu. Saya tidak menduga bahwa segalanya tampak berubah.

Pikiran saya terus menyuruh saya untuk kembali menjual laptop yang dimiliki. Padahal saya berkeyakinan tidak akan menjualnya lagi. Itu terus mendorong saya, namun saya berharap tidak melakukannya.

Apakah keberuntungan sudah habis?

Orang-orang tidak melihat betapa kerasnya saya mempertahankan dotsemarang. Bagaimana saya jungkir balik menjaganya dan disiksa masa lalu tiap melihat ke belakang bagaimana dotsemarang dulu berkembang.

Saat menjaga kewarasan dan berjuang, suara-suara orang yang ingin membantu saya seperti tusukan pedang yang menghujam isi perut. Yang menderita saya, mereka tidak. Atau jangan-jangan mereka mengharapkan saya jatuh?

Setelah sumber keuangan yang biasanya saya dapatkan terkendala, saya merasa bahwa keberuntungan yang selama ini menaungi semakin hilang. 

Saya semakin egois pada diri sendiri dan keras kepala. Saran untuk mengganti pekerjaan semakin massif. Lagian mana mau saya melepas begitu saja apa yang saya pertahankan selama ini.

Rejeki akhir tahun

Sebenarnya keuntungan orang yang masih single adalah ekonominya aman meski sulit terisi penuh. Tidak ada beban, keinginan besar dan jika bisa disimpan.

Saya mengharap demikian, apalagi tinggal hitungan bulan sebelum menutup akhir tahun. Semoga saja, sisa-sisa keberuntungan masih ada dan membuat rejeki saya terus mengalir.

Uang memang bukan segalanya. Tapi dengan uang, saya dapat menyelesaikan berbagai masalah dan bahkan menolong siapa saja. Mungkin saya bisa lebih percaya diri jika punya uang sebelum melamar gadis impian.

Oktober, saya harap rejeki saya terus mengalir!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh