Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Kecele! Salah Baca Info di Grup WA, Lapangan Futsal Kok Sepi?

[Artikel 153#, kategori futsal] Terkadang kebiasaan bisa berdampak buruk. Seperti yang saya alami datang ke lapangan futsal untuk hari Kamis di minggu pertama bulan Oktober. Kirain yang pertama, eh ternyata datang terlalu awal.

Kamis malam (3/10), semua tampak baik-baik saja. Dari sore hingga malam tidak ada yang aneh-aneh. Hanya saja saya sedikit cuek dengan grup WA futsal hari Kamis usai ngisi absen. 

Main hari Kamis maupun Selasa, bahkan Senin, sudah jadi kebiasaan datang sesuai waktu yang biasa dimainkan. Namun entah kenapa hari ini beda?

Main jam 8 malam

Malam itu cuaca Kota Semarang cerah. Roda ban saya berputar sesuai arah. Saat tiba di lapangan, syukurlah cahaya lampu penerangan terlihat cerah. Maklum, jika tidak ada yang main, lapangan gelap gulita.

Saya mengambil tempat duduk seperti biasanya. Suasananya sunyi sekitar kecuali di lapangan yang orang-orangnya sedang asyik bermain.

Waktu terus berlalu, tak ada satu pun wajah rekan saya nongol. Bahkan, sepatu saya sudah terpasang. Biar memberi stimulan, saya coba bagiin foto suasana tempat duduk. Sepi saya tulis captionnya di foto yang saya bagikan ke grup WA.

Belum 5 detik terpublish, saya tidak sengaja melihat postingan rekan lainnya yang menyebut jika kita mainnya jam 8 malam bukan jam 7 seperti biasanya.

Waduh, segera saya hapus fotonya. Sayang terlambat, beberapa rekan sudah melihat dan tertawa karena saya sudah tiba di lapangan.

Sepertinya saya tidak melihat perubahan waktu saat mengabsen sebelumnya. Duh, jadi malu tapi pengen ketawa juga. Yasudahlah, lebih baik menunggu saja sambil lihat orang main di lapangan.

Pengalaman pertama kali yang konyol saat main futsal karena salah waktu. 😅

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat