Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Kecele! Salah Baca Info di Grup WA, Lapangan Futsal Kok Sepi?

[Artikel 153#, kategori futsal] Terkadang kebiasaan bisa berdampak buruk. Seperti yang saya alami datang ke lapangan futsal untuk hari Kamis di minggu pertama bulan Oktober. Kirain yang pertama, eh ternyata datang terlalu awal.

Kamis malam (3/10), semua tampak baik-baik saja. Dari sore hingga malam tidak ada yang aneh-aneh. Hanya saja saya sedikit cuek dengan grup WA futsal hari Kamis usai ngisi absen. 

Main hari Kamis maupun Selasa, bahkan Senin, sudah jadi kebiasaan datang sesuai waktu yang biasa dimainkan. Namun entah kenapa hari ini beda?

Main jam 8 malam

Malam itu cuaca Kota Semarang cerah. Roda ban saya berputar sesuai arah. Saat tiba di lapangan, syukurlah cahaya lampu penerangan terlihat cerah. Maklum, jika tidak ada yang main, lapangan gelap gulita.

Saya mengambil tempat duduk seperti biasanya. Suasananya sunyi sekitar kecuali di lapangan yang orang-orangnya sedang asyik bermain.

Waktu terus berlalu, tak ada satu pun wajah rekan saya nongol. Bahkan, sepatu saya sudah terpasang. Biar memberi stimulan, saya coba bagiin foto suasana tempat duduk. Sepi saya tulis captionnya di foto yang saya bagikan ke grup WA.

Belum 5 detik terpublish, saya tidak sengaja melihat postingan rekan lainnya yang menyebut jika kita mainnya jam 8 malam bukan jam 7 seperti biasanya.

Waduh, segera saya hapus fotonya. Sayang terlambat, beberapa rekan sudah melihat dan tertawa karena saya sudah tiba di lapangan.

Sepertinya saya tidak melihat perubahan waktu saat mengabsen sebelumnya. Duh, jadi malu tapi pengen ketawa juga. Yasudahlah, lebih baik menunggu saja sambil lihat orang main di lapangan.

Pengalaman pertama kali yang konyol saat main futsal karena salah waktu. 😅

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh