Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Mengubah Cara Posting Jadwal Film Indonesia di Akun X Kofindo

[Artikel 25#, kategori Kofindo] Saya tidak menyangka acara GIIAS Semarang 2024 turut berdampak pada aktivitas kofindo di X atau Twitter. Bila biasanya saya akan sibuk pada jam 9 pagi, sekarang saya mengubahnya pada waktu selesai shubuh. 

GIIAS Semarang tahun ini berjalan selama 5 hari dari tanggal 23-27 Oktober. Karena sangat antusias, terlebih terpilih kembali menjadi salah satu media yang dapat masuk memakai id card, waktu yang dipakai selama kegiatan mempengaruhi ketahanan tubuh.

Maklum, selain hari pertama acara yang datang naik ojol, hari-hari berikutnya kebanyakan naik Trans Semarang. Habis waktu di jalan karena selain nunggu, juga kudu ganti-ganti bus.

Posting subuh-subuh

Beberapa tahun belakangan akun X Kofindo memang rutin posting jadwal film Indonesia di Kota Semarang di jam-jam pagi hari. Pokoknya sebelum jam 10 siang.

Kofindo saking baiknya membantu mempromosikan film-film baru maupun yang sedang tayang. Sayangnya itu berbanding terbalik dengan pencapaiannya. Tidak ada apresiasi dari pihak film. Lagian juga tidak ada yang nyuruh bagiin jadwal film. Tinggal buka aplikasi atau web, sudah ada di sana.

Awalnya saya tidak memikirkan keuntungannya. Apalagi tujuan awal Kofindo adalah mengajak orang-orang pergi menonton ke bioskop.

Namun karena ada momentum, GIIAS Semarang, akhirnya saya memikirkannya lagi. Selain mempermudah aktivitas apabila ke depan ada acara lagi pada waktu pagi hingga siang, saya tidak perlu memikirkan apakah sudah posting kofindo apa belum?

Subuh diambil karena alasannya sederhana, yaitu jam aktivitas setelah bangun. Yang penting jangan sampai telat hingga pagi hari. Karena jadwal filmnya nanti berubah lagi.

Jadinya, jika saya posting jadwal film di Kofindo untuk jadwal hari Selasa, maka saya posting Rabu subuhnya. Yang diposting tetap hari Selasa jadwal filmnya. Sehingga saya selain bisa tetap aktif di Kofindo, saya juga tidak terlalu mempromosikan film.

Mereka tidak membayar saya atau bahkan memberi tiket secara cuma-cuma. Memang misi kofindo tercapai, namun saya tidak punya kewajiban membagikan jadwal untuk film Indonesia.

...

Sudah setahun tidak menulis tentang Kofindo di blog pribadi ini. Saat menengok kembali postingan terakhir, saya sedang menonton film Barat yang kebenaran adalah pembukaan studio IMAX di The Park Mall. 

Sudah lama ternyata saya tidak nonton lagi ke bioskop.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat