Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Kebodohan Hari Ini, Lupa Matiin Air

[Artikel 79#, kategori rumah] Saya mendapat pukulan berharga yang mungkin akan saya ingat sepanjang masa. Tentang bagaimana saya tidak sengaja lupa mematikan air yang biasa dinyalakan tiap dini hari. Jika diingat lagi, kata hati saya sebenarnya menyuruh mengecek sebenarnya. Tapi?

Tempat penampungan air yang beberapa hari sekali saya isi dengan air PDAM mendadak airnya lumer ke luar saat dini hari tadi, Sabtu (14/12). Eh, seketika perasaan saya kacau dan menyalahkan diri sendiri. Ini memang bukan kejadian sekali dua kali, namun kali ini paling parah.

Masalahnya jika ini benaran kelupaan, maka airnya nyala hampir 24 jam. Astaga..saya terus berusaha mencari pembenaran dan anehnya tutup air kok terbuka? Saya jarang sekali membukanya, kecuali ada petugas penghitung meter yang lewat.

Dengarkan kata hati

Saya masih menerka-nerka apakah benar air yang dinyalain dan tutup meteran terbuka karena ulah saya? Mengingat kondisinya kemarin hujan seharian dan saya tidak keluar kamar dini hari.

Meski begitu, ada pembelajaran yang saya dapatkan tentang bagaimana seharusnya saya bisa mendengarkan kata hati tiap melintas dalam pikiran. Semuanya telah terjadi, berkelit saja hanya menambah beban pikiran saja. 

Semoga ini terakhir kalinya saya melakukan kebodohan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh