Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Kebodohan Hari Ini, Lupa Matiin Air

[Artikel 79#, kategori rumah] Saya mendapat pukulan berharga yang mungkin akan saya ingat sepanjang masa. Tentang bagaimana saya tidak sengaja lupa mematikan air yang biasa dinyalakan tiap dini hari. Jika diingat lagi, kata hati saya sebenarnya menyuruh mengecek sebenarnya. Tapi?

Tempat penampungan air yang beberapa hari sekali saya isi dengan air PDAM mendadak airnya lumer ke luar saat dini hari tadi, Sabtu (14/12). Eh, seketika perasaan saya kacau dan menyalahkan diri sendiri. Ini memang bukan kejadian sekali dua kali, namun kali ini paling parah.

Masalahnya jika ini benaran kelupaan, maka airnya nyala hampir 24 jam. Astaga..saya terus berusaha mencari pembenaran dan anehnya tutup air kok terbuka? Saya jarang sekali membukanya, kecuali ada petugas penghitung meter yang lewat.

Dengarkan kata hati

Saya masih menerka-nerka apakah benar air yang dinyalain dan tutup meteran terbuka karena ulah saya? Mengingat kondisinya kemarin hujan seharian dan saya tidak keluar kamar dini hari.

Meski begitu, ada pembelajaran yang saya dapatkan tentang bagaimana seharusnya saya bisa mendengarkan kata hati tiap melintas dalam pikiran. Semuanya telah terjadi, berkelit saja hanya menambah beban pikiran saja. 

Semoga ini terakhir kalinya saya melakukan kebodohan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

Berkenalan dengan Istilah Cinephile