Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Tragedi Penyelamatan Buang Bola yang Berakhir Menghantam Tiang Gawang

[Artikel 159#, kategori futsal]  Saya benar-benar tidak ragu mengejar bola yang hanya beberapa langkah usai aksi tipu lawan yang memberi umpan ke rekannya. Gawang yang sudah kosong seharusnya tinggal disodor pelan agar bolanya masuk. Sayangnya, aksi heroik yang saya lakukan sukses menyapu bola dan memastikan tendangan lawan tersebut gagal.

Bruuukkkk.... lutut saya terhamtam tiang usai tubuh menyosor bola yang akan masuk ke dalam gawang. Andai saja ada kamera yang merekam, itu rasanya sangat keren. Sayangnya tidak ada.

Wajah saya tidak bisa dibohongi jika tubrukan tersebut membuat lutut saya sangat sakit. Saya hanya bisa meringis. Dalam hati, saya ingin tetap bermain lagi. Namun rupanya sudah sulit untuk diteruskan. 

Saya mengambil keputusan bagus untuk keluar dan minta diganti. Saya sangat khawatir jika terjadi apa-apa dengan tulang lutut kaki saya. Ini salah satu aset berharga, mending saya keluar lapangan dulu saja.

Memar dan lecet

Antara senang tapi juga menahan sakit, kondisi lutut saya esok harinya baru benar-benar terlihat parah dengan benjolan sekitar lutut yang menerjang tiang semalam.

Hanya lecet yang kulit-kulitnya seperti bekas luka. Bengkak sekitar sudah seperti prediksi rekan saya bahwa akan terlihat esok harinya.

Saya bersyukur bahwa itu hanya cedera ringan. Jadi tidak perlu sampai perawatan sampai rumah sakit. Saya memikirkan biaya dan bagaimana menanganinya kelak jika itu terjadi.

Tak ada perawatan khusus yang saya lakukan. Hanya mengoles balsem sekitar kulit yang lebam. Sedangkan kulitnya yang terlihat lecet saya usahakan tidak terkena air saja.

Jadi saat mandi, saya selalu melindunginya dengan plastik yang diikat dengan karet gelang. Saya punya pengalaman menggunakan cara tersebut.

...

Dalam 5 tahun belakangan sejak rutin futsal, mungkin ini adalah cedera yang parah. Oh ya, selain mendapatkan cedera di lutut, saya mengalami cedera di jari kaki bagian kanan. Itu adalah jari tengah.

Jari kaki tersebut bengkak karena 2 kali kena injak saat lawan saya seakan tidak sengaja bertindak. Saya tidak bisa berbuat apa-apa karena ini hanya futsal having fun.

Sial memang! Satu waktu dengan 2 cedera sekaligus.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh